Konvoi tersebut dikatakan telah memasuki negara itu melalui titik penyeberangan perbatasan al-Walid dengan Irak, yang tidak dapat dikontrol oleh pemerintah Suriah.
Dan oleh karena itulah konvoi itu dianggap ilegal.
SANA mengatakan koalisi AS terus memperkuat kehadiran ilegalnya di timur laut Suriah.
Mereka membangun banyak pangkalan untuk melindungi dan melatih pasukan sekutu dan organisasi teroris yang beroperasi di bawah komando mereka.
Bahkan mereka juga menjaga ladang minyak yang mengekstraksi sumber daya dan mengirimkannya ke luar negeri.
Pentagon membenarkan pengerahan pasukan AS di Suriah dengan mengatakan bahwa mereka ada di sana untuk memastikan kelompok teroris seperti ISIS sudah musnah.
Tapi pihak Suriah mengatakan sebaliknya.
Bukannya membantu warga Suriah, Damaskus mengatakan kehadiran pasukan AS adalah ilegal dan menuduh AS berusaha menjarah minyaknya.
Pada era pemerintahan sebelumnya, Presiden Donald Trump, secara terbuka dan berulang kali mengakui bahwa satu-satunya kegiatan yang AS lakukan di Suriah adalah untuk mengambil minyak.
Tapi ketika Trump lengser, pemerintahan Biden menarik mundur sekitar 800 tentara AS yang ditempatkan di Suriah.