Find Us On Social Media :

Kudetanya Ditentang Keras oleh Turki, Nyatanya Mesir Bisa Lagi Jalin Hubungan Diplomatik Pertama dengan Turki Sejak Konflik 2013 Lalu

By Maymunah Nasution, Sabtu, 13 Maret 2021 | 06:30 WIB

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Mesir Fattah al-Sisi

Namun, pemimpin Turki yang bersikeras tidak banyak bicara tentang Sisi akhir-akhir ini, sambil mengurangi bahasanya pada berbagai urusan internasional.

Cavusoglu mengatakan pada Jumat (12/3/2021), bahwa Turki juga siap untuk meningkatkan hubungan dengan Uni Emirat Arab (UEA), salah satu saingan terbesarnya di dunia Arab, selain Arab Saudi.

"Kami telah melihat lebih banyak pesan positif akhir-akhir ini dari Abu Dhabi," katanya.

"Kami tidak punya masalah dengan mereka, tapi mereka punya masalah dengan kami. Kami sekarang melihat pendekatan yang lebih moderat dari mereka," lanjutnya.

Baca Juga: Tak Mau Rugi Besar Didepak dari Program Jet Tempur F-35, Turki Rogoh Kocek Rp10,5 Miliar Sewa Firma Hukum Internasional untuk Bujuk Amerika

Hubungan Turki dengan Arab Saudi memburuk tajam setelah pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di konsulat Istanbul di Riyadh pada 2018.

Namun, Cavusoglu mengatakan pada Jumat (12/3/2021) bahwa Turki tidak memperlakukan kematian sebagai "masalah bilateral".

"Mereka mengubahnya menjadi masalah bilateral, tapi kami tidak pernah menuduh pemerintah Arab Saudi," terangnya.

Pengadilan Turki yang mengadili 26 tersangka Saudi in absentia atas pembunuhan Khashoggi pada bulan ini, menolak untuk mengakui laporan AS yang menyalahkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman atas pembunuhan tersebut.

Baca Juga: Bukti Jelas-jelas di Depan Mata, Biden Malah Tidak Akan Menghukum Putra Mahkota Arab Saudi Atas Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi