Find Us On Social Media :

Panjangnya Capai 4 Meter, Benarkah Nenek Moyang Paus Dapat Berjalan di Darat Sekaligus Berenang di Laut dengan 4 Kakinya?

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 12 Maret 2021 | 14:56 WIB

Evolusi paus

Intisari-Online.com - Tahukah Anda bahwa nenek moyang paus berenang di laut dengan menggoyangkan kaki belakangnya yang besar?

Menurut laporan dalam "Live Science", bahkan nenek moyang paus, seperti mamalia lainnya, berjalan dengan empat kaki di darat.

Seiring waktu, saat mereka berevolusi untuk tetap berada di bawah air, kaki depan mereka menjadi sirip.

Kemudian, kaki beserta pinggul mereka pun berubah dan menghilang.

Meski begitu, bentuk paus modern masih mempertahankan jejak panggul dan kadang dilahirkan dengan sisa - sisa anggota tubuh belakang.

Baca Juga: Seberapa Sering Anda Unggah Foto Diri? Menurut Penelitian, Orang yang Sering Unggah Selfie Cenderung Dipandang Kurang Sukses

Banyak misteri melingkupi bagaimana anatomi paus pertama berubah untuk mendorong mereka menerobos air.

Kunci dari misteri itu terletak pada kapan tepatnya ekor lebar paus yang kuat itu muncul.

Baca Juga: Kisah para Pencicip Makanan Hitler, 'Menangis Seperti Anjing' Setiap Kali Nyawa Mereka Tak Terenggut oleh Makanan yang Mereka Cicip

Untuk menjelaskan misteri ini, Mark Uhen, seorang paleontolog vertebrata menganalisis fosil baru yang ditemukan oleh para pemburu tulang amatir yang terpapar di sepanjang tepi sungai di Alabama dan Mississippi.

Tulang-tulang ini dulunya milik paus purba Georgiacetus, yang hidup dan berenang di sepanjang Pantai Teluk Amerika Utara sekitar 40 juta tahun yang lalu, saat Florida sebagian besar tenggelam di dalam air.

Makhluk ini panjangnya sekitar 3,6 meter dan kemungkinan menggunakan giginya yang tajam untuk makan cumi serta ikan.

Paus pertama yang diketahui memiliki ekor sirip adalah kerabat dekat Georgiacetus yang berasal dari 38 juta tahun yang lalu.

Baca Juga: Hary Tanoe Sampai Enggan Menjelaskan, Nama Donald Trump Tiba-tiba Dicoret dari Proyek Hunian Mewah MNC Group yang Digadang Akan Jadi Resor Trump Pertama di Asia

Sementara Georgiacetus sendiri berenang dengan menggoyang-goyangkan kaki belakangnya yang besar seperti dayung.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa paus purba ini memiliki pinggul besar, yang menunjukkan bahwa ia juga memiliki kaki belakang yang besar.

Anehnya, para ilmuwan juga menemukan bahwa panggulnya tidak melekat pada tulang punggungnya.

Ini berarti kaki belakangnya tidak bisa mendayung di air atau menopang berat tubuh paus di darat.

Baca Juga: Pilot Jepang Setengah Buta bak 'Samurai Langit' Mampu Menerbangkan Pesawat Rusaknya Selama 5 Jam saat Pertempuran Perang Dunia II

Hal itu mengundang teka-teki lagi.

Namun yang pasti yakni bahwa paus purba ini berenang dengan menggoyang-goyangkan pinggulnya dan menggerakkan kakinya seperti dayung.

Sementara itu, hidup sekitar 42,6 juta tahun yang lalu, paus purba yang panjangnya hampir 4 meter tampaknya mampu berjalan di darat dan berenang di laut.

Paus berkaki empat pertama sebagian besar terbatas pada Asia.

Baca Juga: Weton Paling Sakti; 5 Weton Paling Sakral Menurut Primbon Jawa

 

Temuan terbaru tentang itu menunjukkan bahwa mereka telah berhasil melintasi Atlantik dan bertempat tinggal di Amerika Serikat.

Nama makhluk itu adalah Peregocetus pacificus, yang berarti "ikan paus yang mencapai Samudra Pasifik".

(*)