Menurut Custodio, Filipina telah menargetkan pembelian rudal BrahMos PJ-10 selama bertahun-tahun.
New Delhi juga dikatakan memberi Manila pinjaman lunak 100 juta dollar AS untuk pembelian roket.
"Rencana ini sudah lama. Mungkin dari pemerintahan mantan Presiden Benigno Aquino III (2010-2016). Angkatan Laut Filipina selalu menunjukkan minat pada BrahMos," kata Custodio.
Tahun lalu, Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan lebih baik Filipina mengejar "upaya diplomatik" dengan China atas sengketa Laut China Selatan.
"China memiliki senjata. Kami tidak memilikinya, itu sederhana," kata Mr. Dutertes.