Tibbets kemudian pindah ke kawasan Columbus untuk menjalankan bisnis penerbangan hingga tahun 1985.
Tapi kontroversi tentang pengeboman atom Hiroshima dan Nagasaki yang menimbulkan bencana kemanusiaan luar biasa tetap saja mengusik ketenangan Tibbets di masa pensiunnya.
Misalnya saja, pada tahun 1976 untuk mengenang pengeboman atas Hiroshima dan Nagasaki, Tibbets kembali menerbangkan pesawat B-29 dalam sebuah acara Air Show dan memperagakan bagaimana cara bom atom dijatuhkan.
Aksi peragaan yang dimaksudkan untuk mengenang sejarah itu ternyata mengakibatkan kritik dan kecaman pengeboman atom atas Jepang makin gencar.
Namun, Tibbets sekali lagi menanggapi dengan kepala dingin tanpa pernyataan penyesalan.
Untuk menghindari aksi kecaman atau sasaran demonstran lebih lanjut jika dirinya sudah meninggal, Tibbets berpesan agar makamnya dibuat tanpa identitas.
Permintaan Tibbets atas tata cara pemakamannya akhirnya dituruti.
Pada 1 November 2007, Tibbets meninggal duniakarena serangan stroke dan gagal jantung dalam usia 92 tahun.
Jenasahnya kemudian dikremasi dan abunya ditabur di laut Selat Inggris.
Selat yang di atasnya sering diterbangi pesawat pengebom yang dipiloti Tibbets pada masa PD II.
(Ade Sulaeman)