Find Us On Social Media :

Sebulan Menjabat Jadi Presiden AS, Pakar Sebut Joe Biden Masih Hadapi Hal-hal Sepele, Kesulitan Justru Datang Setelah Ini dengan Banyak Kejadian Tidak Terduga Akan Datang

By Maymunah Nasution, Minggu, 28 Februari 2021 | 12:17 WIB

Presiden China XI Jinping dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Mengutip The Strategist, Biden masih mendapat 'jatah' mudahnya sebagai presiden, ia dan tim terdekatnya yang terdiri dari pembuat kebijakan berpengalaman dan penasihat yang siap untuk kursi kepemimpinan dan telah sangat siap mengeluarkan keputusan dan inisiatif.

Akan lebih banyak gerakan terencana dalam sisa waktu 100 hari pertama, tapi layaknya permainan catur, hal ini akan semakin sulit dari sini dan ia serta administrasinya harus mulai benar-benar memikirkan memerintah AS dan mengatur kondisi lingkungan global.

Tentu saja hal ini akan sangat dipahami oleh rekan-rekannya seperti Wakil Presiden Kamala Harris, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan, koordinator Indo-Pasifik Kurt Campbell dan lainnya yang berkecipung di kebijakan luar negeri dan tim keamanan nasional.

Kudeta Myanmar dan program nuklir Iran sendiri sudah masuk ke agenda Biden.

Baca Juga: Situasi Myanmar Makin Panas, Pendukung Militer Myanmar Berbondong-bondong Turun ke Jalan, Serang Pengunjuk Rasa Anti-Kudeta

Myanmar menjadi tes awal bagaimana retorika administrasi baru mengenai terpusatnya HAM dan kebebasan di rumah dan di luar negeri.

Hal ini tentunya akan berpengaruh dalam penggunaan kekuatan dan pengaruh AS.

Iran dan Myanmar adalah tantangan kebijakan yang serius, tapi tentu saja sudah jelas siapa tantangan sebenarnya: Xi Jinping.

Dan jika Biden merencanakan tindakan pembukanya, Xi Jinping tentunya juga merencanakan semuanya.

Baca Juga: Masih Banyak yang Belum Dipahami Mengenai Penyebab Kudeta Militer Myanmar, Mengapa Pahlawan Perang Justru Ingin Jadi Penjahat di Negara yang Akan Ia Pimpin?