Penulis
Intisari-online.com -Amerika Serikat di bawah arahan Joe Biden mulai mengerjakan banyak PR yang ditinggalkan oleh presiden sebelumnya, Donald Trump.
Salah satunya adalah urusan luar negeri AS mulai dibereskan administrasi Biden.
Baru Rabu lalu AS menyerang fasilitas militer di Suriah yang digunakan oleh milisi dukungan Iran.
Serangan ke Suriah dilaksanakan setelah pangkalan militer AS di Irak yang berada di dekat perbatasan Irak-Suriah diserang oleh milisi dukungan Iran.
Artinya, aksi tersebut adalah aksi pembelaan diri.
Serangan tersebut diumumkan oleh Departemen Pertahanan AS.
Sebelumnya AS juga mengumumkan terkait upaya AS membela sekutu AS.
Namun sepertinya klaim tersebut ditarik kembali oleh Negara Paman Sam.
Dikutip dari South China Morning Post, juru bicara Departemen Pertahanan AS John Kirby mengatakan klaim terbarunya yang mendukung klaim Tokyo merebut pulau Senkaku adalah sebuah "kesalahan".
"Tidak ada perubahan atas kebijakan AS mengenai kedaulatan pulau Senkaku," ujarnya menyebut pulau itu dengan nama Jepangnya.
Artinya, posisi Washington disebutkan akan tetap netral atas kedaulatan pulau tersebut.
"Aku menyesali kesalahanku," ujarnya.
Kirby telah mengatakan Selasa lalu dalam pengarahan press off-kamera: "Kami berpegang dengan komunitas internasional tentang pulau Senkaku dan kedaulatannya, dan kami jelas mendukung Jepang atas kedaulatan tersebut."
Ia saat itu rupanya merespon pertanyaan mengenai situasi di perairan dekat kepulauan itu, di mana kekhawatiran tumbuh atas ketegangan meningkat.
Baru-baru ini kapal penjaga pantai China telah terlihat mulai menerapkan undang-undang penjaga pantai Beijing yang kontroversial.
Undang-undang itu secara eksplisit memperbolehkan penjaga pantai China menggunakan senjata melawan kapal asing yang mereka lihat secara ilegal memasuki perairan China.
Kirby sendiri mengatakan Jumat lalu jika Presiden AS Joe Biden dan pejabat administrasi lain telah menawarkan jaminan ke Tokyo terkait komitmen negara yang tidak tergoyakan untuk melindungi Jepang di bawah Pasal 5 perjanjian keamanan bilateral, termasuk Senkaku.
"AS menolak aksi unilateral apapun yang mencari cara mengubah status quo," ujarnya.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini