Dia menambahkan, latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan rasa saling percaya, memperdalam persahabatan, dan mempromosikan kerja sama.
“Juga bersama-sama mempromosikan pembangunan komunitas maritim bersama di masa depan,” sambung Gao.
Latihan tersebut dilakukan ketika AS, bersama dengan sekutunya Australia, Jepang, dan India, melanjutkan upaya untuk mengekang pengaruh Beijing yang semakin meluas di wilayah tersebut.
Laut China Selatan meliputi area seluas sekitar 3,5 juta kilometer persegi dan Beijing mengeklaim kedaulatannya atas sekitar 90 persen dari perairan tersebut.
Beberapa negara seperti Brunei, Kamboja, China, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam memiliki klaim teritorial yang tumpang tindih di wilayah tersebut.
Melansir Global Times, Kementerian Pertahanan Singapura mengatakan, Singapura dan China melakukan latihan bersama di perairan internasional di ujung selatan Laut China Selatan.
Tujuan dari latihan tersebut adalah untuk meningkatkan saling pengertian dan mempererat persahabatan di tengah pandemi Covid-19.
Kapal perusak berpeluru kendali Guiyang dan fregat berpeluru kendali Zaozhuang, keduanya milik China, berpartisipasi dalam latihan tersebut.