Di sana, mereka dipaksa belajar bahan-bahan propaganda dan dipukuli karena tidak mematuhi aturan penjara.
Pada bulan Agustus, otoritas Korea Utara memalsukan konferensi berita palsu di mana tahanan memuji perlakuan baik dari Korea Utara, meski begitu tahanan Amerika menggagalkan hal itu dengan memasukkan sindiran dan bahasa sarkastik ke dalam pernyataan mereka.
Beberapa narapidana juga memberontak dalam pemotretan, dan mengacungkan jari tengah dengan santai karena Korea Utara tidak mengerti isyarat tersebut.
Akhirnya, Korea Utara menangkap dan memukuli tahanan itu selama seminggu.
Akhirnya pada 23 Desember 1968 negosiator AS dan Korea Utara mencapai penyelesaian untuk menyelesaikan krisis.
AS mengakui adanya intrusi kapal ke wilayah Korea Utara, meminta maaf atas tindakan itu dan berjanji untuk menghentikan tindakan itu di masa mendatang.
Ada satu tahanan yang meninggal dunia, dan 82 kru lain berjalan satu per satu sebrangi "Bridge of No Return" di Panmunjon menuju Korea Selatan.
Mereka menjadi pahlawan dan pulang ke AS saat libur Natal.