Penulis
Intisari-Online.com - Pembangunan kereta api supercepat pertama di dunia yang selesai pada 1967 menyebabkan Perkeretaapian Nasional Jepang menanggung utang yang sangat besar.
Hal itu membuat Perkeretaapian Nasional Jepang dipecah dan diprivatisasi pada tahun 1987.
Selain itu, biaya jalur Shinkansen pertama juga membuat Hideo Shima, desainer dan penggerak di belakang pembangunan kereta peluru pertama Jepang kehilangan pekerjaannya.
Ia bersama presiden perkeretaapian nasional, Shinji Sogo, yang telah mendukung ide Shima, mengundurkan diri pada tahun 1963, sebelum peresmian kereta Shinkansen.
Saat itu, pembangunan jalur pertama membutuhkan 3.000 jembatan dan 67 terowongan untuk memungkinkan jalur yang jelas dan sebagian besar lurus.
Shima dan Sogo mengundurkan diri karena bertanggung jawab atas biaya tinggi pada proyek Shinkansen, meski kemudian saluran tersebut terbukti populer dan digunakan dengan baik.
Sebelumnya, Shima juga pernah mengundurkan diri karena bertanggungjawab pada jabatannya tahun 1951, saat itu ia menjabat kepala departemen kereta api nasional.
Terjadi kebakaran kereta api di sebuah stasiun di Yokohama yang menewaskan lebih dari 100 orang pada tahun itu.
Baca Juga: Menkominfo Dorong Pemerintah Daerah Ikut Kembangkan SDM Digital
Setelah itu, Shima bekerja sebentar untuk Sumitomo Metal Industries, tetapi diminta oleh Shinji Sogo, untuk kembali dan mengawasi pembangunan jalur Shinkansen pertama, pada tahun 1955.
Ternyata, keadaan membuat Shima harus kembali mengundurkan diri.
Mengutip phys.org (1/10/2014), sebagian pembangunan kereta Shinkasen dibiayai oleh pinjaman Bank Dunia senilai $ 80 juta, dan selesai tepat waktu untuk Olimpiade Tokyo pada bulan Oktober 1964.
Tepatnya pada tanggal 1 Oktober 1964, peluncuran perdana kereta peluru antara dua kota terbesar di Jepang dimulai. Bahkan, Shima tidak hadir dalam upacara pembukaan tersebut.
Tentang Hideo Shima, melansir insiantoday.com, ia lahir pada 20 Mei 1901.
Ayahnya adalah bagian dari sekelompok pejabat yang telah membangun industri kereta api Jepang yang kemudian berkembang.
Shima menempuh pendidikan di Universitas Kekaisaran Tokyo pada tahun 1925, di mana ia belajar teknik.
Ia bergabung dengan kementerian perkeretaapian pada tahun 1925 dan kemudian bekerja untuk Perkeretaapian Nasional Jepang (JNR) di mana ia diberi tugas merancang lokomotif uap.
Pada masa itulah ia menemukan sebuah inovasi yang kemudian juga digunakan oleh kereta peluru, yaitu kereta yang digerakkan oleh motor listrik pada gerbong rel individu, bukannya ditarik oleh mesin di depan.
Saat bekerja sebagai insinyur papan atas di bekas JNR yang dikelola negara, ia merancang jaringan kereta peluru Shinkansen Tokaido dari tahap awal perencanaan dan penataan rel hingga fasilitas listrik dan desain kereta yang unik.
Sementara melansir scihi.org, setelah pengunduran dirinya, Shima terus menjadi penasihat pejabat perkeretaapian, terutama tentang masalah keselamatan.
Tahun 1969, ia memulai karir baru sebagai Kepala Badan Pengembangan Antariksa Nasional.
Pada tahun 1969 juga, ia menjadi orang non-Barat pertama yang menerima James Watt International Medal dari Institution of Mechanical Engineers Inggris Raya.
Dia pensiun dari jabatan puncak agensi pada tahun 1977.
Kemudian, dia dianugerahi Order of Cultural Merit pada tahun 1994.
Hideo Shima meninggal pada tanggal 18 Maret 1998, pada usia 96 tahun.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik disini