Penulis
Intisari-Online.com -Pada Rabu (24/2/2021),Menteri Keuangan Tanzania tiba-tiba muncul dalam konferensi pers.
Padahal, sebelumnya dia dirumorkan meninggal karena Covid-19.
Menkeu Philip Mpango berbicara dengan napas terengah-engah disertai batuk.
Kemunculannya di luar rumah sakit ibu kota Dodoma itu pun menuai kecaman luas, karena Tanzania kerap meremahkan bahaya virus corona.
Sebelumnya Presiden John Magufuli selama berbulan-bulan bersikeras, bahwa Covid-19 bisa ditangkis dengan berdoa.
Ia baru meyakini penyakit dari virus SARS-CoV-2 itu benar-benar ada, setelah wakil presiden Zanzibar meninggal dunia.
Sementara itu Mpango dengan suara gemetar dan batuk-batuk saat konferensi pers, mengumumkan dia akan keluar rumah sakit dalam 14 hari.
"Saya ke rumah sakit dengan membawa tabung oksigen saya, tetapi dalam 3 hari terakhir saya tidak memakainya karena kesehatan saya sudah membaik," katanya dikutip dari AFP.
Mpango tidak memakai masker, dan diapit oleh seorang dokter serta direktur rumah sakit, yang semua juga tanpa masker. Di belakang mereka ada para dokter dan perawat yang memakai masker.
Konferensi pers itu dihadiri sekitar 10 wartawan.
Di media sosial orang-orang mengungkapkan kekhawatirannya, termasuk pemimpin oposisi Tundu Lissu.
"Apakah kecerdasan para pemimpin kita hanya segini? Siapa yang membiarkan pasien ini batuk-batuk ke orang-orang, alih-alih berada di rumah sakit untuk dirawat atau istirahat?" sindirnya di Twitter. "Dokter macam apa ini yang batuk tanpa masker? Apa yang ingin Anda buktikan dengan kenekatan ini?" kecamnya.
Pada Minggu (21/2/2021), Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta Tanzania mengambil tindakan tegas terhadap Covid-19.
Hal itu setelah beberapa pelancong dari negara itu positif virus corona.
Tanzania sendiri berhenti merilis data Covid-19 pada April 2020.
Kemudian pada Senin (22/2/2021) Amerika Serikat mengeluarkan larangan bepergian ke Tanzania karena penyebaran virus tersebut.