"Kita bersama-sama kawal (vaksinasi) agar sukses dan bisa dilakukan dengan baik. Bila kita bekerja bersama-sama secara gotong royong, hambatan pasti bisa kita atasi," tandasnya.
Johnny menilai, kegiatan vaksinasi yang akan berlangsung selama tiga hari berturut-turut ini dapat menjadi contoh baik bagi masyarakat. Pasalnya, vaksinasi ini dilakukan secara massal kepada ekosistem pers.
"Tentu kita belajar dari berbagai pengalaman dan perbaikan agar vaksinasi seperti yang kita rencanakan untuk menghasilkan herd immunity di tingkat nasional kita," tandasnya.
Lebih lanjut, Johnny turut menyampaikan apresiasi atas dukungan kerjasama dari berbagai komponen media massa, Kantor Staf Presiden, Kementerian Kesehatan, industri telekomunikasi, petugas medis, serta vaksinator termasuk dari lingkungan pelabuhan Tanjung Priok.
"Jangan lupa (meski) vaksinasi telah berjalan, protokol kesehatan 3M tetap secara disiplin kita terapkan," tegasnya.
Dalam tahap pertama vaksinasi massal untuk awak media ini, sebanyak 5512 wartawan terdaftar setelah dikoordinasikan oleh Dewan Pers. Mereka berasal dari 10 organisasi konstituen Dewan Pers antara lain Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI).
Selain itu, hadir pula Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Aliansi Media Siber Indonesia (AMSI), Serikat Penerbit Suratkabar (SPS), dan Pewarta Foto Indonesia (PFI).
Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 bagi Awak Media akan digelar selama tiga hari mulai Kamis, (25/02/2021) hingga Sabtu, (27/2/2021) di Hall Basket Senayan Jakarta. Vaksinasi Covid-19 untuk awak media diselenggarakan Kementerian Kominfo didukung Kementerian Kesehatan, Dewan Pers, dan Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta.