Find Us On Social Media :

Penuhi Kebutuhan Masyarakat, Pemerintah Terapkan Strategi Hilir-Hulu Digitalisasi Indonesia

By Fathia Yasmine, Rabu, 24 Februari 2021 | 18:12 WIB

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Johnny G. Plate

Intisari-Online.com - Salah satu wujud nyata dari transformasi digital dapat terlihat dari adanya berbagai infrastruktur yang mampu mengakomodasi kebutuhan, kepentingan, dan pelayanan bagi pemerintah maupun masyarakat di berbagai sektor.

Hal inilah yang membuat pemerintah menyiapkan strategi pembangunan infrastruktur digital yang dilakukan dari hilir ke hulu. Bahkan, pembangunan infrastruktur digital saat ini justru lebih kencang dilakukan mengingat banyaknya permintaan dari berbagai pemerintah daerah.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, tingginya permintaan ini disebabkan karena masih banyak masyarakat yang belum bisa menikmati layanan sinyal 4G. Padahal ketersediaan akses internet yang mumpuni menjadi salah satu kunci untuk kelancaran digitalisasi.

Hal tersebut ia sampaikan dalam apat Kerja (Raker) Nasional Akselerasi Transformasi Digital: Pengembangan SDM melalui Program Literasi Digital yang berlangsung virtual dari Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Rabu (24/02/2021)

“Saya mendapat permintaan permohonan dan harapan dari seluruh pelosok tanah air, bahwa di banyak wilayah masih blankspot, masih belum tersedia layanan sinyal 4G,” ujar Johnny.

Baca Juga: Tak Kalah 'Hina' dari Oknum Polisi yang Jual Senjata ke KKB, Sosok-sosok Ini Dijuluki Pengkhianat Paling Terkenal dalam Sejarah, Sampai Ada yang Dibuatkan Patung Hanya untuk Dilempari

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Johnny menegaskan bahwa strategi pembangunan infrastruktur yang sebelumnya dimulai dari hulu kini diubah menjadi ke hilir.

Pasalnya, meski pemerintah telah melakukan  pembangunan lebih dari 342 ribu kilometer (km) kabel serat optik jaringan pita lebar (backbone network) di jalur darat maupun laut.

Namun, jaringan pita lebar ini rupanya belum menjangkau wilayah pemukiman masyarakat, pelayanan administrasi pemerintahan masyarakat, dan wilayah kegiatan keseharian masyarakat.

"Mulai 2020 lalu, kami merancang pola pembangunannya yang terbalik. Bukan saja dari hulu dan menyambung ke hilir, tapi justru dari hilir untuk mengukur dan melihat wilayah mana saja yang jangkauan sinyalnya belum tersedia,” jelasnya.

Melalui pola pembangunan yang baru, pemerintah meyakini pembangunan infrastruktur digital dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Terutama di tengah situasi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Long Covid! Bikin Penderita Covid-19 Tetap Alami Gejalanya Berbulan-bulan Meski Sudah Dinyatakan Negatif, Kenali Ciri-cirinya Seperti Ini!