Find Us On Social Media :

Rencana Pembangunan Masjid Istiqlal Didukung Para Ulama yang Sanggup Siapkan Rp 500.000 dan Akan Ada Sumbangan Kayu serta Genteng, Soekarno: Tidak Cukup!

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 22 Februari 2021 | 19:50 WIB

Ir. Soekarno dan Raja Arab Saudi, Saud bin Abdulaziz al Saud.

Intisari-Online.com - Pada masa pendudukan Jepang di tahun 1944, ide pembangunan Masjid Jami Istiqlal pertama kali diketahui oleh Soekarno

Soekarno sempat menceritakan awal mula ide pembangunan Masjid Istiqlal dalam Amanat Presiden Soekarno yang dia sampaikan pada saat pemancangan tiang pertama Masjid Istiqlal 24 Agustus 1961.

Hal itu juga tertulis dalam buku "Masjid Istiqlal Sebuah Monumen Kemerdekaan" oleh Solichin Salam.

"Kira-kira dalam tahun 1944, jadi sudah 17 tahun yang lalu di zaman Jepang, di rumah kediaman saya pada waktu itu di Pegangsaan Timur 56," kata Soekarno.

Baca Juga: Buntut Konflik Indonesia-Belanda Soekarno Diasingkan ke Berbagai Daerah Terpencil, Tak Habis Akal Begini Cara Bung Karno Berkomunikasi dengan Para Gerilyawan

Saat itu berkumpul beberapa ulama dan pimpinan organisasi dan tokoh-tokoh Islam yang mengajak Soekarno untuk mendirikan sebuah masjid agung.

Awalnya memang bukan bernama Istiqlal.

Soekarno lebih sering menyebut dengan ide membuat Masjid Jami' atau sama artinya dengan masjid agung.

Ulama dan tokoh-tokoh Islam tersebut menginginkan dibangun sebuah masjid agung di kota Jakarta yang sudah lama diinginkan umat Islam.

Baca Juga: 'Fat, Kurus Ataukah Gemuk?', Surat Cinta Bung Karno Ketika Diasingkan ke Pulau Bangka setelah Agresi Militer Belanda II