Pemimpin mereka, Abu Bakar al Baghdadi, tewas dalam serangan militer dan ISIS terpojok di satu wilayah kecil, Baghuz, di tepi Sungai Efrat.
Namun, saat itu, rencana rahasia telah dijalankan untuk menunjuk pemimpin baru.
"Ya betul, inilah Abdullah Qurdash atau nama lainnya Amir Mohamed Saied Abdulrahhman," kata Salem, seorang tahanan ISIS yang diciduk intelijen Irak. Salem menunjuk ke foto yang dibawa Feras Kilani, wartawan BBC Arab.
"Tetapi ia tampak berbeda di foto ini, jangkutnya tebal," kata Salem tentang pemimpin baru ISIS yang bahkan sebelum kematian penggantinya telah melakukan "sebagian besar tugas untuk "kekhalifahan".
Pemimpin baru ISIS ini lahir di Al Mehalabiya, sekitar 35 kilometer dari Mosul, kota kedua terbesar kedua di Irak.
Berasal dari keluarga terpandang
Investigasi tentang pemimpin ISIS yang dipanggil "Haji Abdullah" itu bermula dengan mengikuti unit kontra-terorisme Irak, yang disebut Bridage Elang.
Mayor Ahmad (bukan nama sebenarnya, untuk menjaga keselamatan), sebagai komandan brigade ditugaskan untuk melacak pemimpin baru ISIS, dengan tugas yang sangat berisiko untuk keamanannya.
"Ayahnya dulu menjadi muazin di salah satu dari dua masjid di sini. Dan ayahnya memiliki dua istri," kata komandan itu.
Keluarga ini memiliki 17 anak dan Abdullah, salah seorang di antaranya, lahir pada 1976.
Warga daerah itu masih mengingat mereka sebagai keluarga yang dihormati.