Find Us On Social Media :

Bukannya Pentingkan Rakyat Kecil, di Negara Ini Pejabat Diam-Diam Manfaatkan Kekuasannya Untuk Suntik Dirinya Sendiri dengan Vaksin Covid-19, Ada 500 Pejabat Melakukannya

By Afif Khoirul M, Kamis, 18 Februari 2021 | 07:20 WIB

Ilustrasi vaksin virus corona.

Intisari-online.com - Saat ini pemberian vaksin adalah salah satu langkah tepat untuk menghentikan Covid-19.

Namun, pemberian vaksin yang merata kepada semua masyarakat yang tentunya diutamakan.

Karena bagaimanapun, pengadaan vaksin adalah untuk memberikan kekebalan massal, terutama kepada masyarakat umum yang dianggap lebih membutuhkan.

Baca Juga: Ngakunya Miliki 0 Kasus Covid-19 di Negaranya, Korea Utara Malah Kepergok Meretas Data Vaksin Milik Amerika, Terkuak Gunakan Cyber Canggih Ini

Akan tetapi, menurut 24h.com.vn, pada Selasa (16/2/21), ada sebuah negara di mana pejabatnya justru menyalahgunakan kekuasaannya.

Mereka memanfaatkan jabatannya untuk mendapatkan vaksin terlebih dahulu ketimbang rakyatnya.

Peristiwa itu, terjadi di sebuah negara Amerika Latin, Peru dan diungkapkan oleh presidennya sendiri.

Baca Juga: Sudah Lama Pesan Vaksin Covid-19 dari Rusia, Kirimannya Belum Juga Datang ke Palestina, Pemerintahnya Tuduh Negara Ini Blokir Pengiriman Vaksin

Menurut Presiden Peru, Francisco Sagasti, mengatakan lebih dari 480 pejabat hampir 500 orang memanfaatkan posisi dan kewenangan mereka.

Secara diam-diam memanfaatkan jabatannya untuk melakukan vaksinasi Covid-19 terlebih dahulu.

"487 orang, termasuk sejumlah besar pejabat pemerintah telah memanfaatkan kekuasaan mereka untuk mendapatkan vaksin Sinopharm," kata Presiden Sagasti dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Senin.

Menurut Sagasti, kelompok tersebut termasuk mantan pejabat dari pemerintahan Martin Vizcarra.

Serta mantan Menteri Luar Negeri Elizabeth Astete dan mantan Menteri Kesehatan Pilar Mazzetti.

Astete mengajukan pengunduran dirinya kepada Presiden Sagasti pada akhir pekan.

Baca Juga: Sindikat Mengerikan di China, 70 Warganya Ditangkap Atas Produksi dan Penyelundupan Vaksin Virus Corona Palsu, Raup Keuntungan Hampir 39 Miliar Rupiah

Baca Juga: Padahal China Saja Butuh 5,5 Tahun, 2 Negara Ini Malah Mampu Beri Vaksin Kepada 75% Warganya Hanya Dalam Waktu 2 Bulan, Bagaimana dengan Indonesia?