Menulis di Financial Times, Diana Choyleva, kepala ekonom di Enodo Economics, mengatakan bahwa tim risetnya meyakini bahwa peluang untuk menghindari konflik di Taiwan telah turun secara dramatis.
Dia berpendapat bahwa Presiden China Xi Jinping, yang semakin tegas dan percaya diri, melihatnya sebagai takdir untuk membawa Taiwan kembali ke pangkuan China.
Menjawab pertanyaan apakah AS dan China pada akhirnya akan berperang memperebutkan negara pulau itu.
Dia menulis: "Pejabat AS telah lama mengadopsi 'ambiguitas strategis' ketika ditanya apakah mereka akan datang untuk menyelamatkan Taiwan jika terjadi aksi militer China."
"Jika pemaksaan China diperpanjang hingga blokade ekonomi besar-besaran di Taiwan, Washington mungkin akan campur tangan," katanya.
Choyleva juga menjelaskan, selain taruhan ekonomi, jika disisihkan, AS bisa kehilangan status sebagai kekuatan utama Asia-Pasifik.