Jika Terjadi Mungkin China Hanya Tinggal Nama Saja, Dokumen Rahasia Ini Bongkar Rencana Masa Lalu, AS Nyaris Berangus Kota di China dengan Bom Atom, Begini Kisahnya

Afif Khoirul M

Penulis

Bom atom dengan 6 kg plutonium.

Intisari-online.com -Saat ini China telah menjelma sebagai negara terkuat kedua di dunia setelah Amerika.

Bahkan China dianggap sebagai ancaman paling berbahaya bagi Amerika saat ini.

Tak jarang keduangan saling memanas ketika berpapasan di Laut China Selatan, antara militer China dan Amerika.

Sementara itu beberapatahun lalu, China dengan berani menembakkan rudal ke arah Amerika di Laut China Selatan, untuk mengusirnya.

Baca Juga: Perang Dunia III Memang Belum Terjadi namun 'Time' Pernah Prediksi Seperti Inilah Skenario Bakal Terjadinya Perang Dunia III

Tindakan itu bukan untuk menantang perang melainkan, China berusaha mengusir Amerika yang melakukan tindakan provokatif di wilayah itu.

Amerika sendiri saat ini juga terus mengusik aktivitas China di Laut China selatan karena tindakan China yang dinilai semena-mena.

Negeri Tirai Bambu itu dengan berani membangun pangkalam militer di Laut China Selatan dan juga menciptakan pulau buatan.

Menurut Daily Express, sebuah dokumen mengungkap rencana besar AS berangus China pada masa lalu.

Baca Juga: Amerika Sudah Tak Lagi Dipimpin Donald Trump, Korea Utara Kembali Berulah Pamerkan Kekuatan Nuklirnya, Timbulkan Kekhawatiran pada Pemerintahan Joe Biden

Menurut sebuah laporan yang ditulisExpress, hal itu berawal dari permusuhan Amerika dengan Uni Soviet.

Dalam Studi Persyaratan Senjata Atom Komando Udara Strategis (SAC) mengungkapkan daftar target nuklir paling rinci yang pernah dideklasifikasi.

Itu dipublikasi sebagai hasil permintaan William Burr seorang analis senior di Arsip Keamanan Nasional Universitas George Washington.

Dokumen itu mengarahkan ke proyek dokumentasi sejarah nuklir kelompok itu.

Dia menuliskan, "prioritas terget dan taktik pengeboman adalah mereka akan membuat penduduk sipil dan pasukan di dekatnya terkena dampak radioaktif yang mematikan."

"Para penulis mengembangkan rencana penghancuran sistematis target industri perkotaan blok Soviet yang secara khusus dan eksplisit menargetkan populasi di semua kota termasuk Beijing dan Moskow, Leningrad, Berlin Tiur, dan Warsawa," katanya.

Baca Juga: Dirahasiakan Oleh CIA, Pesawat Mata-Mata Amerika Pernah Nyaris Dipermalukan Oleh Suku Afrika Ketika Diserang Hanya Dengan Lemparan Tombak

Tujuan utama dari rencana AS adalah menghilangkan kekuatan udara Uni Soviet yang dianggap kunci strategi mereka untuk mengerahkan senjata nuklir mereka sendiri.

File tersebut mengatakan, "Persyaratan untuk memenangkan pertempuran udara adalah yang paling penting dari semua pertimbangan lainnya."

Dokumen SAC yang dideklisifikasi tahun 2006, termasuk daftar lebih dari 1.100 lapangan udara di blok Soviet, dengan nomor prioritas setiap pangkalan.

SAC juga mendaftarkan lebih dari 1.200 kota di Jerman Timur, hingga China dengan prioritas yang ditetapkan.

Moskow dan Leningrad masing-masing menjadi prioritas satu dua, kemudian Beijing menjadi prioritas ke 13.

Baik di Moskow dan Leningrad, SAC menginstalasi kekuatan udara seperti pasukan komando Angkatan Udara Uni Soviet, yang akan dihancurkan dengan senjata termonuklir.

Baca Juga: Tak Sekondang CIA ataupun Mossad, Inilah MSS Badan Intelijen Alias Agen Mata-Mata China yang Keberadaan dan Informasinya Sangat Dirahasiakan

Ada juga rencana untuk menindak lanjuti serangkaian pukulan terakhir, dengan kekuatan dua kali lipat dari hasil bom Little Boy, yang dijatuhkan di Jepang.

SAC merekomendasikan produksi senjata 60 megaton yang diyakini, untuk mencegah serangan mendadak Uni Soviet.

Konflik nuklir itu beruntung tidak terjadi meskipun terdengar sangat mencekam.

Pada akhirnya semua berhasil dihindari berkat Mutually Assured Destruction (MAD).

Itu merupakan keyakinan bahwa perang habis-habisan akan terjadi karena kedua negara sama-sama memiliki senjata pemusnah massal.

Bahkan jika dilakukan hal itu bisa menghapus keberadaan negara-negara itu dari peta.

Artikel Terkait