Amerika mulai melakukan penerbangan pengintaian di atas negara Afrika, mencari tanda-tanda misionaris dan konflik konflik yang berlangsung.
Penerbangan tersebut terjadi selama tahap perencanaan awal dari operasi penyelamatan.
Amerika mempersiapkan untu menyelamatkan sekelompok pasirera campuran Amerika dan Eropa, di Kongo.
Mereka diketahui berada di tempat yang sekarang disebut Kisangani, di Republik Demokratik Kongo.
Ketika pesawat kembali dan gambar-gambarnya dianalisis, satu gambar menarik perhatian Wakil Direktur Jenderal CIA Marshall S. Carter.
Karena dia melihat adaseseorang seorang warga sipil Kongo mencoba meyerang pesawat pengintai itu dengan tombak.
Kemudian Marshall S.Carter menulis laporan sebagai berikut: