Menurut SOFREP, publikasi itu sebenarnya telah diklasifikasikan sebagai dokumen rahasia, dan tidak boleh diketahui orang asing.
Hingga tahun 2005, akhirnya insiden itu dibuka, bersama dengan cerita dan gambar yang menyertainya.
Kemudian masuk ke ranah publik, dan diposting oleh situs web Muchrock, yang mengungkapkan selama menyelami informasi menarik dari CIA.
Semua beraawal 1960-an adalah periode pergolakan politik yang traumatis bagi Republik Kongo.
Ketika itu perang saudara berkecamuk yang pada akhirnya merenggut nyawa sekitar 100.000 orang.
Amerika sangat prihatin dengan apa yang akan terjadi, hingga akhirnya memutuskan untuk melakukan pengintaian.
Baca Juga: Ngerinya Joe Biden, Mantap Sebut Siap Perang Jika China Berani Rebut Hal Ini dari Amerika