Penulis
Intisari-Online.com - Untuk bersaing dengan China dan Rusia, Amerika Serikat (AS)telah mengembangkan rudal hipersonik baru.
Menurut Defense News, unit militer, yang belum disebutkan namanya, akan segera menerima peralatan yang dibutuhkan untuk menangani senjata baru tersebut.
Hal itu disampaikan olehLetnan Jenderal L. Neil Thurgood, direktur Kantor Kemampuan Cepat dan Teknologi Kritis Angkatan Darat.
Dilansir dari express.co.uk pada Minggu (14/2/2021), dia mengatakan bahwa unit tersebut akan dilengkapi sepenuhnya pada bulan September mendatang.
Letnan Jenderal mengatakan bahwa rudal pertama akan dikirim pada tahun 2023.
Senjata hipersonik memiliki kemampuan untuk mengubah peperangan di masa depan secara substansial dan telah menjadi prioritas utama Pentagon.
Rudal dapat bergerak dengan kecepatan hingga Mach 5 atau lebih tinggi, yang setidaknya lima kali lebih cepat dari kecepatan suara.
Itu berarti senjata hipersonik dapat bergerak sekitar satu mil per detik.
Kecepatannya, serta lintasannya yang datar dan kemampuannya untuk bermanuver dalam penerbangan, membuat rudal jauh lebih sulit untuk dicegat.
Bagaimanapun, AS tertinggal dari saingan militer utamanya, Rusia dan China, dalam pengembangan persenjataan kosmiknya.
Beijing sudah menawarkan rudal hipersonik canggih yang disebut DF-17, yang menurut para analis mampu menyerang pangkalan AS di wilayah tersebut.
Sementara Rusia mengungkapkan rudal Avangard pada Desember 2019, dengan Vladimir Putin mengklaim senjata baru itu dapat “bergerak hingga 20 kali kecepatan suara, seperti 'meteorit' atau 'bola api'.
Baik Angkatan Laut dan Angkatan Udara AS saat ini sedang mengembangkan rudal hipersonik mereka sendiri.
Angkatan Laut berharap memiliki senjata yang diluncurkan kapal pada tahun 2023, diikuti oleh rudal yang diluncurkan oleh kapal selam pada tahun 2024.
Angkatan Udara sedang melakukan sentuhan akhir pada senjata tanggap cepat (ARRW) yang diluncurkan dari udara (ARRW) AGM-183A milik Lockheed Martin.
Ini harus beroperasi penuh pada tahun 2022 setelah selesainya program pengujian.
Wah, patut ditunggu bukan bagaimanarudal hipersonik milik militer Amerika Serikat bukan?
Bagaimana pun juga AS dikenal sebagai negara dengan militer terkuat di dunia dalam beberapa tahun terakhir.
Militer AS begitu perkasa dibeberapa sektor. Seperti jumlah pasukan aktif, jumlah senjata mematikan, hingga teknologi militer.
Sementara Rusia dan China menempati urutan ke-2 dan ke-3 di bawah AS.