Mengganggu atau bahkan menghentikan sama sekali aliran pasokan penting ini dapat menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan bagi para korban tindakan semacam itu.
Angkatan laut Inggris yang jauh lebih besar mampu membuat blokade angkatan laut yang sukses di Laut Utara, dan pada November 1914 mereka menyatakan seluruh Laut Utara sebagai zona perang.
Sebagai tanggapan, Jerman menyatakan semua perairan di sekitar Inggris Raya dan Irlandia sebagai zona perang, dan mengadopsi kebijakan perang tak terbatas terhadap kapal apa pun, Inggris atau netral, yang beroperasi di perairan ini.
Maka dimulailah kampanye kapal selam Jerman yang hampir membuat Inggris bertekuk lutut.
Kampanye ini, sesukses itu, pada akhirnya akan menjadi bumerang bagi Jerman, karena itu memainkan peran besar dalam membawa Amerika ke dalam perang.
Kapal selam Jerman menargetkan kapal apa pun, baik militer, pedagang, atau penumpang, di perairan yang mereka nyatakan sebagai zona perang, dan seringkali menorpedo kapal tanpa peringatan, yang mengakibatkan banyak nyawa warga sipil.
Poster Perekrutan Perang Dunia I, menggunakan kartun New York Herald oleh W.A. Rogers. Menunjukkan Jerman antropomorfis mengarungi lautan mayat, dengan slogan "Hanya Angkatan Laut yang Bisa Menghentikan Ini".
Harta karun era Perang Dunia I yang tenggelam
Secara keseluruhan, U-boat Jerman berhasil menenggelamkan lebih dari 5.000 kapal selama Perang Dunia I, sementara hanya kehilangan 178 kapal selam.