Find Us On Social Media :

Pangkalan China di Laut China Selatan Terancam dan Mungkin Tidak Dapat Dipertahankan, Mengapa Kemungkinan Ini Bisa Terjadi?

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 12 Februari 2021 | 14:15 WIB

Kapal perusak USS Higgins, satu dari dua kapal militer AS yang dilaporkan terlihat berlayar di wilayah Laut China Selatan, Minggu (27/5/2018). Ilustrasi perbandingan kekuatan militer China dan AS.

Instalasi

China telah mendirikan banyak instalasi militer di Laut Cina Selatan, terutama di Kepulauan Spratly dan Paracel.

Di Spratly, China telah membangun lapangan terbang di Subi, Mischief, dan Fiery Cross, bersama dengan infrastruktur rudal, radar, dan helikopter potensial di beberapa formasi yang lebih kecil.

Di Paracel, China telah mendirikan instalasi militer yang signifikan di Pulau Woody, serta fasilitas radar dan helikopter di beberapa wilayah lainnya.

Baca Juga: Sebotol Wiski yang Ditemukan dari Bangkai Kapal SS Politician untuk Dana Perang Dunia II Terjual Ratusan Juta Rupiah di Pelelangan

China melanjutkan pembangunan di seluruh wilayah, yang berarti dapat memperluas kehadiran militernya di masa depan.

Pangkalan yang lebih besar (Subi, Mischief, Fiery Cross dan Pulau Woody) memiliki infrastruktur yang diperlukan untuk pengelolaan pesawat militer, termasuk pesawat tempur dan kapal patroli besar. Rudal, radar, dan pesawat ini memperluas jangkauan mematikan militer China di seluruh Laut China Selatan.

Rudal

Beberapa pulau berfungsi sebagai pangkalan untuk sistem SAM (termasuk HQ-9, dengan jangkauan 125 mil, dan mungkin akhirnya S-400 Rusia) dan rudal jelajah darat (GLCM).

Baca Juga: Saksikan Sangarnya Kekuatan Militer China di Laut China Selatan, Filipina Panik Ketakutan Sampai Minta Bantuan Musuh Besar Negeri Panda Padahal Dulunya Sempat Bersengketa