Find Us On Social Media :

Iran Rayakan 42 Tahun Kemenangan Revolusi Islam dan Hari Kemerdekaan Republik Islam Iran, Dorong Kerjasama dengan Indonesia di Sektor Ini dan Sebutkan Upaya Diplomasi dengan Amerika Serikat

By Maymunah Nasution, Rabu, 10 Februari 2021 | 19:55 WIB

Pesan resmi dari Kedutaan Besar Iran untuk Indonesia dan Menteri Luar Negeri Iran merayakan Hari Nasional Iran ke-42

Siklus bahan bakar nuklir adalah siklus di mana uranium disiapkan untuk digunakan dalam reaktor nuklir dan dilengkapi langkah dukungan meliputi penanganan keamanan, pembuangan sisa atau limbah atau bahan bakar nuklir yang sudah habis tapi masih memiliki nilai radioaktif yang tinggi.

Teknologi pertanian masa depan juga menjadi keunggulan Iran seperti pengembangan sel induk serta bioteknologi.

Juga masih ada industri luar angkasa yang kian mereka raih, serta industri nanoteknologi.

Iran juga menyebutkan ekonomi negara tersebut sudah pulih tapi hasil peringkat di dunia masih menunjukkan jika ekonomi Iran tergolong lemah.

Atas hal ini mereka mengatakan jika pengukuran ekonomi yang dilakukan untuk peringkat tersebut dilaksanakan saat Iran masih mendapat sanksi nuklir dari AS dan PBB.

Untuk industri pertahanan, senjata-senjata dan logistik militer Iran diciptakan oleh mereka sendiri dengan sumber daya lokal.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif juga menyampaikan pesan untuk diplomasi Iran dengan Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Israel Akhirnya Tak Bisa Berbohong Lagi, Diam-diam Berencana untuk Menyerang Iran Jika Amerika Lakukan Hal Ini, Joe Biden Ngamuk dan Beri Ultimatum Mengerikan

Ia mengatakan upaya Iran untuk membangun 100 tahun tanpa ketergantungan dengan negara lain akhirnya tercapai.

Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi ia menyebut Iran akhirnya berhasil memanfaatkan kemampuan diri sendiri, meskipun rintangan yang dihadapi mereka adalah "kampanye terorisme ekonomi terpanjang dan terluas dalam sejarah manusia".

Zarif juga mengatakan pandemi Covid-19 belum berhasil menghentikan AS untuk menyerang Iran dan warga-warganya.

Menurutnya, Donald Trump terlalu bertaruh dengan mitos jika Iran adalah negara yang dapat dipaksa dan memilih antara runtuh dan tunduk.

Namun disebut Zarif Trump bukan Presiden pertama AS yang laksanakan taruhan tersebut, ia malah presiden ketujuh yang bertaruh jika Iran akan tunduk dan ternyata prediksinya salah.

Baca Juga: Padahal Biden Sudah Berniat Baik Bawa AS Kembali ke Kesepakatan Nuklir, Iran Malah Tolak Mentah-mentah Patuhi Kesepakatan Itu, Alasannya?