Intisari-online.com - Pada 1 Februari 2021, sebuah insiden besar terjadi di Myanmar.
Tindakan kudeta dilakukan oleh militer Myanmar dipimpin oleh jenderal Min Aung Hlaing, yang menuduh adanya kecurangan dalam pemilu Myanmar 2020.
Kini sudah seminggu berlalu, dan gejolak besar masih terjadi di Myanmar.
Banyak rakyat Myanmar menolak pemerintahan yang dijalankan sementara oleh militer.
Sementara itu, negara-negara Barat juga terus menekan militer Myanmar untuk mengembalikan pemerintahan yang kini mereka kuasai.
Seperti diketahui, data ekonomi menunjukkan pemerintahan sipil Myanmar di bawah Aung San Suu Kyi lebih condong ke Barat.
Namun, setelah jatuhnya pemerintahan sipil yang kini dikuasai militer, kemungkinan besar Myanmar akan beralih ke China.
Hal itu membuat Myanmar diprediksi bisa jatuh dalam cengkeraman China di bawah pemerintahan militer saat ini.
Baca Juga: Aliansi yang Tidak Mungkin: Ketika Amerika Memihak Jerman untuk Membantu China!