Selidiki Asal Mula Virus Corona, Utusan WHO Justru Ungkap Kemungkinan Sumber Virus Corona dari Laboratorium Wuhan, Tetapi Buktinya Masih Dirahasiakan?

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi, penelitian Virus Corona di Laboratorium yang terdapat di Wuhan, China.
Ilustrasi, penelitian Virus Corona di Laboratorium yang terdapat di Wuhan, China.

Intisari-online.com - Menurut pemberitaan Virus Corona pertama kali muncul, pada Desember 2019 silam.

Virus itu muncul di Wuhan dan menginfeksi banyak orang hingga puncaknya Januari 2020 mulai menyebar ke seluruh dunia.

Hingga kini meski setahun telah berlalu wabah yang berasal dari Wuhan ini masih menjadi ancaman nomor 1 di dunia.

Banyak negara mengalami kesulitan akibat memerangi pandemi ini, tak hanya mengakibatkan krisis kesehatan tetapi juga krisis ekonomi.

Baca Juga: Bersabarlah, Walau Telah Dilakukan Vaksinisasi Covid-19 Massal, Butuh 7 Bulan Lagi Dunia Bisa Normal Lagi,Tapi Nasib Indonesia Lebih Suram Karena Fakta Ini

Sementara itu, meski setahun berlalu tampaknya asal muasal virus ini masih menjadi misteri.

China sendiri mengumumkan bahwa virus ini berasal dari kelelawar yang menjadi inangnya kemudian menyebar ke manusia melalui pasar hewan basah di Wuhan.

Untuk memastikan hipotesis itu, WHO pun turun tangan sendiri untuk menyelidiki asal muasal virus ini.

Pada awal tahun ini sebuah tim yang dibentuk WHO dikirim ke China untuk menyelidiki asal-usul virus ini, dan kini beberapa hal telah diumumkan.

Baca Juga: Modal Otot, Pria Ini Keliling Dunia Naik Sepeda di Tengah Pandemi Covid-19, Tidak Pakai Tes Swab Covid-19 dan Dijamin Bisa Bepergian Kemanapun Dia Mau

Menurut 24h.com.vn, pada Senin (8/2/21), David Nabarro, utusan khusus WHO untuk epidemi Covid-19, mengatakan tak menutup kemungkinan virus ini berasal dari laboratorium Wuhan.

Pernyataan Nabarro ini diumumkan ketika tim investigasi Covid-19, WHO dikirim ke China dan baru saja mengakhiri kunjungan tersebut.

"Saya tak menutup kemungkinan Covid-19 berasal dari laboratorium Wuhan, China. Saya tahu tim WHO yang dikirim ke China tidak akan mengesampingkan hipotesis apapun," kata Nabarro.

Hipotesis penting bagi kami untuk menjelaskan sesuatu yang mungkin terjadi dalam satu atau lain cara, tambah Nabarro.

Pada 6 Februari, tim asal Covid-19 WHO mengakhiri kunjungan mereka ke China.

Sebelumnya, tim ahli mengunjungi Pasar Seafood Hainan dan Laboratorium Virus Wuhan.

Baca Juga: WHO Ungkapkan, Ada 6 Tempat yang Paling Rawan dan Berisiko Tinggi Menyebarkan Virus Corona, Berikut di Antaranya

Dr Peter Daszak, ahli di grup penelitian WHO, mengatakan bahwa dia dan rekan-rekannya menemukan beberapa petunjuk penting tentang Covid-19.

Kelompok ahli WHO mengatakan bahwa temuan mereka akan diumumkan sebelum (10/2).

"Ini adalah langkah awal yang optimis dalam memahami bagaimana wabah Covid-19 pecah dan bagaimana kita dapat mencegah pandemi lain di masa depan," kata Daszak.

"Saya pikir kami dapat memberikan kesimpulan yang sangat berharga setelah perjalanan ini berakhir," katanya.

"Namun, saya tidak mau mengatakan apa-apa sebelumnya," tambah Pak Daszak.

"Kita lakukan hari ini akan mempengaruhi dalam 10-20 tahun mendatang," kata Nabarro.

Baca Juga: Didesak WHO Tidak Mempan, Israel Sampai Didesak Raja Yordania Agar Vaksinasi Warga Palestina, Akankah Kali Ini Mereka Sadar?

Inggris saat ini menjamin akses ke lebih dari 400 juta dosis vaksin Covid-19, sedangkan populasi negaranya hanya sekitar 66 juta.

"Berbagi vaksin Covid-19 adalah hal yang benar untuk dilakukan dan merupakan masalah etika yang nyata dalam sebuah pandemi," imbuhnya.

"Dunia membutuhkan akses yang sama ke vaksin Covid-19. Saat ini, petugas kesehatan garis depan, lansia di banyak negara lain berisiko terkena Covid-19 dan kematian," imbuhnya.

"Satu-satunya cara untuk mengatasi epidemi dan segera kembali ke kehidupan normal adalah dengan membagikan vaksin secara adil," jelas Nabarro.

Artikel Terkait