Find Us On Social Media :

Krisis 2006 Jadi Jejak Kelam Sejarah Timor Leste Pasca Kemerdekaannya, Inilah Sosok Pemimpin Tentara Pemberontak dalam Kekacauan Itu

By Khaerunisa, Minggu, 7 Februari 2021 | 19:30 WIB

Krisis 2006 Jadi Jejak Kelam Sejarah Timor Leste Pasca Kemerdekaannya, Inilah Sosok Pemimpin Tentara Pemberontak dalam Kekacauan Itu

Intisari-Online.com - Sejarah Timor Leste penuh dengan pertumpahan darah, sejak diduduki Portugis, jadi rebutan Bangsa Eropa, medan tempur Perang Dunia II, hingga invasi oleh pasukan Indonesia.

Namun, kemerdekaan yang didapat Timor Leste pada tahun 1999 dan secara resmi diakui internasional pada 2002, rupanya tidak mengakhiri pertumpahan darah yang terjadi di sana.

Setelah kemerdekaannya, Timor Leste kembali mencetak jejak kelam dalam sejarahnya dengan terjadinya krisis tahun 2006.

Krisis Timor Leste tahun 2006 itu bermula dari konflik antarelemen militer Timor Leste yang disebabkan oleh diskriminasi di dalam tubuh militer.

Baca Juga: Sejarah Timor Leste: Ditinggalkan Portugis Justru Terjadi Perang Saudara, Bumi Lorosae Terpecah Belah, Salah Satunya Ingin Bergabung dengan Indonesia

Ratusan anggota militer Timor Timur (FDTL) melakukan desersi sebagai protes atas perlakuan diskriminatif negara kepada mereka.

Namun, aksi protes itu justru ditanggapi dengan pemecatan massal terhadap mereka semua.

Pada tanggal 4 Mei, Mayor Alfredo Reinado, bersama dengan 20 polisi militer dari satu peleton di bawah komandonya dan empat polisi anti huru hara lainnya membelot dan bergabung dengan tentara pemberontak.

Reinado kemudian menjadi pemain kunci, salah satu pemimpin tentara pemberontak tersebut.