Penulis
Intisari-Online.com -Seorang nelayan dari Thailand menemukan jeruk mutara, yang dipercaya sebagai salah satu mutiara termahal di dunia.
Menurut Daily Mail, seorang nelayan bernama Hatchai Niyomdecha (37 tahun) awalnya mengumpulkan kerang di pantai pada 27 Januari.
Ketika dia melihat kerang menempel di pelampung terdampar di pantai, Hatcai langsung memanggil adiknya Worachat Niyomdecha (35).
Dia dan adiknya tersebut langsung membawa kerang tersebut pulang ke rumah sebagaimana dilansir dari World of Buzz, Sabtu (6/2/2021).
Setibanya di rumah, kedua bersaudara itu memberikan kerang itu kepada ayah mereka untuk dibersihkan.
Begitu sang ayah membuka cangkang kerang, dia menemukan mutiara oranye yang langka.
Dia langsung memanggil Hatchai untuk melaporkan temuannya itu.
Setelah itu, Hatchai memanggil istrinya, Worachat Niyomdecha (35), dan kedua putranya untuk memeriksa mutiara indah berwarna oranye seberat 7,68 gram itu.
Keesokan harinya, para tetangga berbondong-bondong ke rumah Hatchai karena mendengar kabar bahwa Hatchai dan keluarganya menemukan mutiara langka.
Beberapa tetangga akhirnya mengatakan bahwa mutiara tersebut sangatlah mahal harganya.
Daily Mail melaporkan, Hatchai bermimpi bahwa mutiara tersebut akan terjual senilai 10 juta Baht atau setara Rp 4,6 miliar.
Setelah kabar temuan menyebar, salah satu calon pembeli dari China tertarik untuk membelinya.
Dia bersedia membayar sebesar 10 juta Baht (Rp 4,6 miliar).
Calon pembeli dari China tersebut dikabarkan akan menuju Thailand untuk membeli langsung mutiara tersebut.
Dia akan terbang ke Thailand dan harus menjalani karantina wajib selama dua pekan sebelum bertemu dengan keluarga Hatchai dan memeriksa keaslian mutiara itu.
Mutiara oranye disebut juga sebagai mutiara melo.
Mutiara jenis ini tergolong langka karena berbeda dengan mutiara lainnya dan hanya dapat diproduksi secara alami dari sejenis siput laut yang disebut "melo melo".
Menurut laporan Daily Mail, mutiara melo biasanya ditemukan di Laut Cina Selatan dan Laut Andaman di sepanjang pantai Myanmar.
(*)