Find Us On Social Media :

Kepulauan Senkaku Jepang Diserang Dua Kapal China, Sudah Serangan Keempat Kalinya dalam Seminggu Ini Usai Nelayan Jepang Ketakutan Sebelumnya

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 6 Februari 2021 | 15:54 WIB

Ilustrasi- Kapal China.

Markas Penjaga Pantai Jepang telah mengerahkan kapal patroli di sekitar perahu nelayan untuk meningkatkan kewaspadaan dan terus memperingatkan mereka agar segera meninggalkan perairan teritorial karena ditakutkan akan ada konflik antar kapal patroli kedua negara.

Serangan ini adalah yang keempat kalinya kapal China Coast Guard menginvasi perairan teritorial Jepang di lepas pantai Kepulauan Senkaku dalam minggu ini.

Nelayan Jepang Ketakutan Lantaran China Mengesahkan Undang-undang Maritim Baru

 Undang-undang maritim China, yang mengizinkan kapal penjaga pantainya untuk menggunakan senjata jika kedaulatan negara dianggap telah dilanggar, mulai berlaku.

Baca Juga: Militer China Sukses Hantam Rudal di Luar Atmosfer, Pakar Militer: 'CHina Sudah Menguasai Mid-course ABM System'

China mengklaim kedaulatan atas Kepulauan Senkaku di Prefektur Okinawa, dan mungkin menerapkan undang-undang tersebut ke kapal patroli Penjaga Pantai Jepang dan kapal penangkap ikan yang berlayar di dekat pulau tersebut.

Jelas, ini adalah langkah China meningkatkan kewaspadaan di antara orang-orang yang berkepentingan.

Pada pagi hari tanggal 21 Januari, sehari sebelum Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional China mengesahkan undang-undang polisi maritim, Kenichi Sasaki, kapten kapal Izena mendesak anggota kru untuk tetap waspada.

Baca Juga: China dan Rusia Tak Ingin PBB Mengutuk Kudeta Militer Myanmar, Ternyata 'Koridor Ekonomi China-Myanmar' Tengah Dikerjakan

"China bisa mengubah tindakannya," kata Sasaki.

“Tetap waspada untuk menanggapi setiap situasi yang mungkin muncul.”

Tahun lalu, Penjaga Pantai China terlibat dalam aksi provokatif memasuki zona bersebelahan, yang terletak tepat di luar perairan teritorial Jepang, dengan rekor tertinggi 333 hari.

Enam kapal dengan nomor yang baru diidentifikasi di lambungnya juga telah dikonfirmasi.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Sahabat dekat Hingga Menjadi Sekutu, Ternyata Inilah 'Alat' yang Digunakan China Untuk Mengontrol Politik Hingga Ekonomi di Pakistan