Find Us On Social Media :

‘Prajurit yang Luar Biasa Sampai Akhir’ Kisah Kapten Tom, Galang Dana Ratusan Milyaran Rupiah untuk Petugas Kesehatan, Meninggal pada Usia 100 Karena Covid-19

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 6 Februari 2021 | 15:30 WIB

Kapten Sir Tom Moore, lakukan penggalangan dana untuk petugas kesehatan, meninggal di usia 100 tahun.

Intisari-Online.com – Kapten Sir Tom Moore, seorang veteran prajurit, yang melakukan penggalangan dana untuk petugas kesehatan, meninggal pada usia 100 tahun.

Dikenal sebagai ‘Kapten Tom’, dia dirawat di Rumah Sakit Bedford.

Penyebab kematiannya adalah Covid-19, dengan komplikasi pneumonia.

Ketenaran yang datang terlambat, ini gambaran untuk kisah Kapten Tom.

Baca Juga: Veteran Perang Arab-Israel 1967 Ini Klaim Bahwa Israel Adalah Penghasur Perang: 'Israel Adalah Makhluk Tentara'

Pada usia 99 tahun, ketika Inggris melakukan lockdown pertama, dia mempengaruhi imajinasi orang dengan tantangan penggalangan dana yang unik.

Dengan kerangka berjalannya, dia akan menyelesaikan 100 putaran tamannya di Bedfordshire pada April tahun lalu.

Dengan kecepatan 10 x 25 m panjang per hari, ia bertujuan untuk memberi kelompok NHS Charistis Together sebesar £ 1.000 (sekitar 19 juta Rupiah) menjelang ulang tahunnya yang ke-100 (pada 30 April).

Tapi karena perhatian orang terfokus pada veteran dan niatnya, donasi pun bertambah terus dan terus.

Baca Juga: Sosok Asli DB Cooper Terungkap, Pembajak Pesawat Paling Terkenal yang Hilang Tanpa Jejak Itu Ternyata Mantan Agen CIA dan Veteran Perang Vietnam

Dikutip dari situs web Angkatan Darat Inggris, Kapten Tom memberikan penghormatan kepada petugas kesehatan.

“Semuanya, dari atas ke bawah, mereka berhak mendapatkan semua yang kami bisa berikan. Mereka semua sangat berani.”

Pada saat dia selesai, total donasi mencapai £ 30 juta (sekitar 577 Milyar Rupiah).

Fenomena yang tidak biasa ini membuatnya menjadi selebriti utama di tahun-tahun terakhir hidupnya dan menjadi sumber inspirasi di seluruh dunia.

Lahir dengan nama Thomas Moore di kota Keighley, West Yorkshire pada 1920, dia adalah bagian dari keluarga tukang bangunan.

Ayahnya bekerja di bidang konstruksi dan ibunya adalah seorang kepala sekolah.

Ketika itu Inggris berperang pada tahun 1939. Moore muda mendaftar untuk ikut berperang.

Ia bergabung dengan Batalyon ke-8, Resimen Wellington. Pada 1941, pangkatnya Letnan Kedua.

Moore menghabiskan Perang Dunia II di India dan Burma (Myanmar).

Baca Juga: Videonya Tertembak Viral di Media Sosial, Wanita Pendukung Trump Itu Ternyata Seorang Veteran Angkatan Udara, 'Dia Mencintai Amerika dengan Sepenuh Hati'

Konflik yang terlibat di dalamnya termasuk Pertempuran Pulau Ramree.

Dia kembali ke Inggris sebagai Kapten, kemudian sebagai instruktur di Sekolah Kendaraan Tempur Lapis Baja, Dorset. Kapten Tom telah menjadi anggota Royal Armored Corps sejak 1941.

Ia kemudian menjadi Managing Director sebuah perusahaan beton.

Padahal ia mendapatkan sensasi melalui eksploitasinya sebagai pembalap sepeda motor.

Dia menarik perhatian dunia setelah menggantung helm tabrakannya.

Setelah pencapaiannya yang luar biasa, dia menerima gelar ‘Sir’ dari Yang Mulia Ratu Elizabeth II. Ratu juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Kapten Tom.

Kapten Tom menikah dua kali. Istri keduanya, Pamela meninggal pada tahun 2006.

Lucy Teixeira dan Hannah Ingram-Moore adalah putri mereka. Mereka bersamanya sebelum kematian Kapten Tom, bersama dengan orang terdekat dan tersayang.

Sebuah pernyataan berbunyi bahwa di bulan-bulan terakhirnya "Dia seperti muda lagi dan mengalami hal-hal yang hanya pernah dia impikan."

Baca Juga: Dijuluki 'Prajurit Tak Terbunuh', Tentara Ini Tetap Ikut Berperang Meski Kehilangan Mata dan Tangannya, 'Mengapa Orang Ingin Berdamai Jika Perang Itu Menyenangkan?'

Kapten mendapatkan 2 Guinness World Records, yaitu satu untuk single ‘You’ll Never WalkAlone’, dan yang kedua untuk jumlah donasi yang dikumpulkannya.

Pangkat Kolonel Kehormatan diberikan padanya oleh Army Foundation College di Harrogate ketika dia berusia 100 tahun.

Sebuah otobiografi diterbitkan September lalu. Dengan judul 'Tomorrow Will Be A Good Day',  berasal dari ungkapan Kapten Tom yang membuat orang tetap bersemangat selama krisis.

Menurut BBC News, pengobatan pneumonia-nya membuat vaksinasi Covid harus dikesampingkan.

Sementara Kapten Tom dikalahkan oleh virus yang dikampanyekannya, dia meninggalkan warisan yang menginspirasi banyak orang.

Bahkan Downing Street telah mengibarkan benderanya setengah tiang untuk menghormati Kapten Tom.

Perdana Menteri Boris Johnson menggambarkannya sebagai "pahlawan dalam arti yang sebenarnya."

Tentara Inggris men-tweet bahwa dia adalah "Pria dan prajurit yang luar biasa sampai akhir".

Presenter Piers Morgan, yang mewawancarai Kapten Tom akhir tahun lalu untuk program 'Life Stories', mengatakan bahwa dia "mendukung Inggris dengan ketangguhan, keberanian, dan optimismenya".

RIP Kapten Sir Tom Moore, 1920 - 2021.

Baca Juga: Hanya Beranggotakan Wanita Inilah Prajurit Elit Mataram yang Ditakuti Kolonial Belanda, Menyaksikannya Saja Saat Latihan Petinggi Belanda Ini Dibuat Keheranan

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari