Find Us On Social Media :

Dijuluki 'Prajurit Tak Terbunuh', Tentara Ini Tetap Ikut Berperang Meski Kehilangan Mata dan Tangannya, 'Mengapa Orang Ingin Berdamai Jika Perang Itu Menyenangkan?'

By Mentari DP, Sabtu, 2 Januari 2021 | 06:00 WIB

Ilustrasi prajurit perang dunia I.

 

Intisari-Online.comAdrian Carton de Wiart lahir di Brussel pada tahun 1880 dan menghabiskan sebagian masa kecilnya di Kairo.

Berkat kekayaan dan hak istimewa keluarganya, dia dididik di Inggris dengan harapan dia akan menjadi seorang pengacara.

Tapi Carton de Wiart terpikat untuk menjadi tentara dan ikut berperang.

Dia pun sukses menjadi seorang tentara dan  bertugas di Angkatan Darat Inggris dalam tidak kurang dari tiga konflik.

Baca Juga: Bukan Perang dengan China Apalagi Iran, Donald Trump Justru Berencana Bongkar Rahasia Soal Keberadaan Alien pada Detik-detik Terakhir Pemerintahannya

Yaitu Perang Boer Kedua, PD I, dan PD II, belum lagi beberapa petualangan militer lainnya.

Sepanjang pengalaman ini, dia kehilangan satu mata, tangannya diamputasi, dan mengalami lebih banyak lagi luka yang merusak tubuhnya.

Terlepas dari semua ini, Carton de Wiart terus berjuang dengan tekad baja dan bahagia.

Hingga dia menghembuskan nafas terakhirnya di usia 83 tahun di Irlandia pada tahun 1963.

Berikut beberapa fakta Adrian Carton de Wiart seperti dilansir dari ranker.com pada Jumat (1/1/2021).

Baca Juga: Pernah Ramal Kebangkitan ISIS dan Serangan 11 September, Berikut Ramalan Peramal Terkuat yang Pernah Hidup di Bumi untuk Tahun 2021, Ada Tsunami hingga 'Kiamat'