Find Us On Social Media :

Terbukti Menimbun Stok Vaksin Tanpa Pedulikan Negara Miskin, Ekonom Dunia Justru Sebut Keruntuhan Ekonomi Bakal Diderita Negara Maju Terlebih Dahulu

By Maymunah Nasution, Sabtu, 6 Februari 2021 | 08:20 WIB

Pandemi Covid-19 di negara miskin dunia.

Meskipun masyarakat lokal mungkin tidak mendukung sumbangan itu. Namun, tanda-tandanya menunjukkan penimbunan yang sedang berlangsung.

Negara-negara Eropa sudah berselisih tentang akses ke vaksin, sama seperti mereka memperebutkan alat pelindung diri setahun yang lalu.

Akses vaksin itu merupakan program yang bertujuan untuk memungkinkan akses ke vaksin kekurangan dana oleh negara-negara ekonomi terbesar.

Sementara itu, studi yang disponsori oleh Kamar Dagang Internasional dan ditulis oleh akademisi dari Koc University dan University of Maryland memperhitungkan 49% dari biaya ekonomi dari pandemi dunia yang masih ada akan ditanggung oleh negara-negara maju bahkan jika mereka menikmati vaksinasi total.

Baca Juga: Uni Eropa Jadi Musuh Dunia Setelah Putuskan Akan Memonopoli Vaksin Pfizer dan AstraZeneca, Negara Sekelas Australia Saja Sampai Tidak Diberi Sisa Satu Dosis Pun!

Hampir setengah dari responden dalam survei eksekutif oleh Oxford Economics Ltd. melihat aktivitas dalam bisnis mereka tetap di bawah tingkat pra-pandemi sepanjang tahun 2021.

Sedangkan empat dari lima responden menandai gelombang pandemi berulang sebagai risiko yang signifikan atau sangat signifikan dalam jangka menengah.

Negara-negara berkembang dan berkembang rentan terhadap negara-negara kaya yang menimbun dosis mereka karena sistem kesehatan mereka yang rapuh tertekan di bawah beban infeksi yang meningkat.

Negara miskin juga kekurangan sumber daya untuk menghasilkan dan mendistribusikan vaksin secara cepat.

Baca Juga: Polemik Vaksin Covid-19 Diprediksi Mengancam Keseimbangan Dunia, Negara Miskin Kekurangan Vaksin Sementara Negara Kaya Menderita, Bagaimana Bisa?