Find Us On Social Media :

Inilah Sisi Gelap Masa Romawi Kuno, dari Perbedaan Kelas, Kekerasan, Intoleransi Agama, Pemberontakan, Hingga Eksploitasi Nafsu

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 4 Februari 2021 | 17:05 WIB

Sisi gelap masa Romawi Kuno.

Pembagian kelas

Hanya orang Romawi yang dapat memiliki dignitas, tetapi biasanya dipandang sebagai milik eksklusif kaum elit yang kaya dan terpelajar.

Kaum kampungan Roma, sebagai kaum pleb yang jorok atau vulgar, sebutan kelas bawah oleh mereka yang berada di atas mereka dalam piramida sosial,  tidak dapat memiliki kualitas.

Kaum urban di kota itu sendiri bahkan tidak dianggap orang Romawi sama sekali.

Anggota masyarakat yang lahir sejati, digambarkan sebagai ‘penguasa dunia’ atau ‘pewaris kebijakan Romawi kuno’, sementara pada kaum Pleb disebut sebagai ‘orang banyak yang tidak jujur’

Kaum Pleb, bahkan dicela sebagai ‘orang asing’, dan Italia tidak lebih dari ibu tiri mereka.

Permusuhan rasial

Roma adalah kota para imigran. Pada masa pemerintahan Agustus (31 SM – 14 M) kota ini diperkirakan memiliki satu juta penduduk.

Peningkatan populasi pada dua abad sebelumnya terjadi karena pertumbuhan perkebunan besar milik orang kaya yang mendorong petani Italia menjauh dari desa dan mencari kehidupan baru di metropolis.

Baca Juga: Apa Resolusi Anda di Tahun 2020? Ternyata Kebiasaan Buat Resolusi Tahun Baru Sudah Ada Sejak Era Romawi Kuno Lho