Find Us On Social Media :

Mulai Februari, Arab Saudi Tutup Negaranya untuk Masuknya Warga dari 20 Negara, Termasuk Indonesia? Simak Daftarnya!

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 4 Februari 2021 | 06:00 WIB

Jemaah umrah di Arab Saudi saat pandemi.

Intisari-Online.com – Wabah pandemi virus corona yang makin merajalela ini membuat sibuk semua negara.

Masing-masing negara mencoba untuk menekan laju penyebaran virus Covid-19.

Apalagi, Arab Saudi yang mulai memberlakukan ibadah umrah untuk negara lain.

Namun, kini pemerintah Arab Saudi kembali memberlakukan kebijakan baru untuk menekan laju pertumbuhan virus corona di negaranya.

Baca Juga: Tak Sudi Musuhnya Arab Saudi Terlibat dalam Perjanjian Nuklir, Iran Tolak Mentah-mentah Usulan Prancis Ini

Diberitakan Reuters, Rabu (3/2/2021), Arab Saudi mulai menangguhkan masuknya orang-orang ke kerajaan dari 20 negara pada Selasa (2/2/2021).

Larangan masuk sementara itu berlaku mulai 3 Februari, termasuk orang-orang yang datang dari Uni Emirat Arab, Jerman, Amerika Serikat, Inggris, Afrika Selatan, Perancis, Mesir, Lebanon, India, dan Pakistan.

Namun kebijakan itu dikecualikan untuk diplomat, warga negara Saudi, praktisi medis, dan keluarga mereka.

Ini dilakukan untuk membantu mengekang penyebaran virus corona.

Baca Juga: Arab Saudi Terancam Kehilangan Posisinya Sebagai Sahabat Karib AS di Timur Tengah, Negara yang Baru Berdamai dengannya Awal Tahun Ini Calon Penggantinya

Melansir IB Times, Rabu (3/2/2021), berikut daftar lengkap 20 negara yang dilarang masuk sementara:

1. Indonesia

2. Uni Emirat Arab

3. Argentina

4. Jerman

5. Amerika Serikat

6. Britania

7. Afrika Selatan

8. Perancis

9. India

Baca Juga: Praktisnya Sudah Jadi Pemimpin Arab Saudi, Putra Mahkota Arab Saudi Berambisi Jadikan Riyadh Salah Satu Kota Terkaya di Dunia

10. Pakistan

11. Mesir

12. Libanon

13. Irlandia

14. Italia

15. Brazil

16. Portugal

17. Turki

18. Swedia

19. Swiss

20. Jepang

Baca Juga: Sempat Dijadikan 'Pelicin', Supaya Negara Arab Mau Berhubungan Baik dengan Israel, Kesepakatan 'Warisan' Donald Trump Ini Mendadak Dibatalkan Oleh Joe Biden

Larangan perjalanan Larangan perjalanan juga akan mencakup wisatawan yang transit melalui negara-negara yang disebutkan di atas (20 negara) dalam 14 hari sebelum penerapan larangan.

Meski larangan masuk bersifat sementara, tapi kementerian tidak menjelaskan kapan penangguhan itu akan dicabut.

Keputusan untuk menangguhkan masuknya warga dari 20 negara tersebut datang pada hari yang sama ketika Kerajaan mencatat empat kematian baru terkait Covid-19 pada Selasa, menjadikan total korban tewas menjadi 6.366.

Kementerian Kesehatan mengonfirmasi 310 kasus baru virus corona dalam 24 jam sebelumnya, sehingga totalnya menjadi 367.276.

Dari jumlah tersebut, 2.146 masih aktif dan 375 dalam kondisi kritis.

Melansir Geo TV, Rabu (3/2/2021), menurut Saudi Press Agency warga negara, diplomat, praktisi kesehatan dan keluarga mereka yang berasal dari negara-negara yang disebutkan di atas atau mereka yang transit salah satu negara tersebut selama 14 hari sebelum mereka kembali ke Kerajaan, akan memasuki Kerajaan sesuai dengan tindakan pencegahan yang diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan.

Larangan serupa diterapkan pada Desember setelah varian baru virus corona diidentifikasi di Inggris.

Bepergian ke luar negeri

Saudi Press Agency pada saat itu mengatakan bahwa mereka yang kembali ke Kerajaan dari salah satu negara Eropa atau negara mana pun di mana strain baru muncul setelah 8 Desember, diarahkan untuk isolasi di rumah selama dua minggu dan menjalani tes virus corona selama masa isolasi dan lagi setiap lima hari.

Baca Juga: Normalisasi Qatar dengan Israel, Justru Kelompok Militan Pembebas Palestina yang Jadi Mesin Pemulus Normalisasi Tersebut, Faktor Ekonomi Ini Sebabnya

Sementara itu bagi warga negara Arab Saudi berlaku larangan perjalanan hingga 17 Mei. Pemerintah awalnya mencabut larangan tersebut pada 31 Maret, akan tetapi batal karena terdapat penundaan pengiriman vaksin oleh Pfizer.

Penundaan pengiriman vaksin itu tidak hanya bagi Arab Saudi tapi bagi pemesanan dari seluruh dunia.

"Kerajaan ingin memastikan bahwa mayoritas masyarakat diimunisasi terhadap virus corona sebelum mencabut larangan dan membuka kembali perbatasan," kata Kementerian Dalam Negeri dikutip Al Arabiya.

Selain itu awal bulan ini pihak Kerajaan telah memperingatkan warga dan penduduk agar tidak bepergian ke 12 negara karena munculnya varian baru virus corona. (Nur Fitriatus Shalihah)

Baca Juga: Mau Laksanakan Ibadah Umrah? Baca Dulu Penjelasan Syarat Baru yang Diumumkan Arab Saudi untuk Jemaah Umrah dari Indonesia Ini

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari