Find Us On Social Media :

Menyebut Kudeta Militer Myanmar Sebagai 'Reshuffle Kabinet', China Sebenarnya Kebingungan Ikut Mengecam Myanmar Atau Tidak, Posisi Mahal Ini Taruhannya

By Maymunah Nasution, Rabu, 3 Februari 2021 | 12:53 WIB

Pertemuan Menlu China Wang Yi dengan pemimpin militer Myanmar Min Aung Hlaing, China dicurigai terlibat dalam kudeta militer Myanmar

Sementara itu, hubungan China dengan Tatmadaw sendiri juga penuh dengan lika-liku.

Pemimpin militer Myanmar tidak berniat untuk menerima China secara gamblang, takut jika mereka akan kehilangan kedaulatan de fakto mereka.

Faktanya, pemerintahan militer yang dilaksanakan oleh Presiden Thein Sein malah yang membatalkan proyek Myitsone Dam demi tunduk pada keinginan rakyat, sebuah hal yang disesali China.

Presiden Thein Sein pula yang mulai membuka Myanmar dengan negara lain, termasuk Amerika Serikat.

Baca Juga: Pernah Jadi Negara Paling Korup Kedua di Dunia setelah Somalia, Myanmar Kini Disebut Mengalami Peningkatan Signifikan dalam Memerangi Korupsi, Tapi Masih Hadapi Masalah Ini

Dalam buku karangan editor The Diplomat Asia Tenggara, Sebastian Strangio berjudul "In the Dragon's Shadow: Southeast Asia in the Chinese Century", dicatat jika penangguhan bendungan Myitsone mempercepat reformasi politik dan ekonomi di Myanmar.

Segera setelahnya Myanmar melihat jelas jika langkah menjauh dari ketergantungan dengan China dan membuka politik mereka sangat berkaitan dan menuju ke arah yang lebih baik.

Thein Sein juga merupakan presiden Myanmar yang akhirnya menjamu presiden AS Barack Obama di tahun 2012 dan mengunjungi Gedung Putih sendiri di tahun 2013.

Strangio juga mencatat dalam kemitraan Tatmadaw dengan China di akhir tahun 1990-an dan awal tahun 2000, Tatmadaw sendiri terus-terusan mencurigai China.

Baca Juga: Menolak Lupa, Inilah Kekejaman Myanmar Pernah Lakukan Kejahatan Perang Meski Tidak Berada di Negara Berkonflik, Dunia Sempat Mengecamnya