Find Us On Social Media :

Tak Pernah Lihat Pasien Sakit Sebanyak Ini Selama Kariernya, Dokter Muslim Ini Minta Orang-orang Untuk Suntik Vaksin, 'Jangan Percaya Hoaks, Percalahlah pada Ahlinya'

By Mentari DP, Rabu, 3 Februari 2021 | 06:00 WIB

Ilustrasi vaksin virus corona.

Intisari-Online.com - Di era pandemi virus corona (Covid-19) seperti sekarang ini, para petugas medis menjadi orang yang bertugas di garis depan untuk mengobatinya.

Namun itu tidak mudah.

Alasannya karena ada banyak hoaks atau teori konspirasi berbahaya yang bermunculan selama pandemi ini.

Nah, melihat hal ini, seorang dokter garis depan telah memperingatkan teori konspirasi berbahaya yang menyebar di Birmingham, Inggris.

Baca Juga: Kerjaannya Menebar Teror hingga Dikenal Sebagai Kelompok Teroris Paling Berbahaya di Dunia, Kini Giliran ISIS Sukses Dibantai Lewat Serangan Udara, 'Mereka Sudah Mati'

Khususnya selama fase pandemi terburuk ini.

Dilansir dari metro.co.uk pada Selasa (2/2/2021), Dr Sharjeel Zafar Kiani mengatakan rumah sakit di kotanya memiliki jumlah kasus virus vorona tertinggi di negara itu.

Padahal tingkat infeksi turun karena dampak penguncian nasional.

Dokter pengobatan akut tersebut mengatakan pasien lebih muda lebih banyak daripada selama gelombang pertama.

Dan bagian tersulit adalah memindahkan orang ke perawatan intensif.

Baca Juga: Pantas China Berani Obok-obok Ekonomi Dunia, Ternyata 68 Negara Sudah Jatuh Dalam Cengkeraman Negeri Panda, Utang Mereka Jadi Berlipat Ganda!

Ini karena dia tahu, ada kemungkinan bahwa pasien tersebut tidak akan selamat.

Oleh karenanya, dia mendesak anggota komunitas Muslim khususnya untuk mengabaikan informasi yang salah dan teori konspirasi tentang vaksinasi Covid yang telah menyebar seperti 'api' di media sosial.

Dr Kiani, anggota dari British Islamic Medical Association (BIMA), telah bekerja di West Midlands sejak 2016.

Dan saat ini berada di rumah sakit NHS besar yang melayani kota tersebut.

Berita palsu yang beredar termasuk mitos bahwa vaksin Pfizer / BioNTech mengandung produk hewani non halal.

Itu langsung membuatnya frustasi.

"Sungguh membuat frustrasi melihat berapa banyak teori konspirasi bermunculan di media sosial."

"Teori konspirasi tampaknya telah menyebar seperti api," kata Dr Kiani.

"Mereka mempermainkan kecemasan dan ketakutan orang-orang serta ketidakpercayaan orang-orang terhadap industri farmasi dan ilmu kedokteran."

"Teori konspirasi, bersama dengan informasi yang salah, menyebabkan kerugian."

"Ini karena ada anggota masyarakat yang sangat rentan dan membutuhkan vaksin ini."

"Oleh karenanya, saya meminta semua orang untuk mendengarkan para ahli di bidangnya."

Baca Juga: Sanggup Bawa Sejumlah Rudal hingga Harganya Tembus Rp108 Triliun, Seperti Ini Kehebatan Jet Tempur Terbaru Korea Selatan, Ternyata Ada Campur Tangan Indonesia Lho!

 

Dr Kiani berbicara setelah dokter Birmingham lainnya, Wasim Mir, mendesak komunitas Muslim untuk menggunakan vaksin.

"Kami semua mendengar tentang gelombang kedua yang datang dan awalnya saya pikir gelombang itu mungkin datang lebih cepat."

"Ini karena percampuran sosial setelah pembatasan dilonggarkan di musim panas," jelas Dr Kiani.

"Tapi Januari adalah bulan terburuk yang pernah saya lihat."

"Saya lulus tahun 2012 dan belum pernah melihat pasien sakit sebanyak yang saya lihat di bulan Januari."

"Sebagai gambaran, dalam pengobatan akut kita biasanya berbicara dengan perawatan intensif tentang satu pasien sehari atau satu pasien setiap dua hari."

"Saat ini, kami terus-menerus menelepon untuk perawatan intensif, memberi tahu mereka bahwa kami memiliki lebih banyak pasien untuk dikirim."

"Yang lebih mengejutkan adalah berapa banyak orang berusia 30, 40, dan 50 tahun yang kami lihat membutuhkan perawatan intensif."

"Banyak dari pasien ini menjalani kehidupan normal tanpa kondisi kesehatan yang mendasarinya."

"Kami tidak pernah sehebat kami bulan ini," tutupnya.

Baca Juga: Main Aman dan Tak Mau Ikut Campur Urusan Konflik Laut China Selatan, Ternyata Indonesia Disebut Bisa Jadi Penengah antara Amerika dan China, Ini Alasannya