Find Us On Social Media :

Dulu Sesumbar Pilih China Daripada AS, Tiba-tiba Rusia Justru Lakukan Pertemuan dengan Amerika dan Berencana Buat Kesepakatan Ini

By Maymunah Nasution, Sabtu, 30 Januari 2021 | 16:21 WIB

Pasukan Militer Rusia

Meski begitu tampaknya di tahun 2021 ini Putin berpikiran lain.

Mengutip 24h.com.vn, 30 Januari ini dilaporkan dari kantor berita Sputnik, Putin menandatangani Perjanjian Pengurangan Senjata Serangan Strategis (New START) mendekati batas waktu 5 Februari 2021.

Dengan demikian, perjanjian akan diperpanjang 5 tahun lagi, hingga 5 Februari 2026, menandai langkah awal pemerintahan Presiden AS Joe Biden berjalan lancar sesuai rencana.

Perjanjian NEW START ditandatangani pada 2010 di bawah Presiden Rusia Dmitry Medvedev dan Presiden AS Barack Obama, berlaku efektif pada 2011 dan berakhir pada Februari 2021.

Baca Juga: Masalah dengan China di Laut China Selatan Saja Belum Kelar, Amerika Mendadak Kirim Kapal Perusak Rudalnya ke Laut Sengketa Ini, Kini Musuhnya Adalah Rusia

Pakta tersebut akan membatasi jumlah senjata ofensif strategis yang dimiliki oleh dua negara nuklir teratas dunia.

Secara khusus, masing-masing pihak tidak boleh memiliki lebih dari 700 rudal balistik antarbenua (ICBM), rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam (SLBM), pembom strategis; 1550 hulu ledak dan 800 peluncur.

Mengomentari kesepakatan tersebut, Sheng Shilyan, peneliti senior dari Pusat Urusan Dunia Kantor Berita Xinhua, mengatakan bahwa meskipun kesepakatan senjata baru telah disetujui oleh kedua belah pihak, itu tidak berarti bahwa Rusia-Amerika tidak akan lagi menghadapi masing-masing. lainnya di masa depan.

Tetapi langkah ini menstabilkan strategi global yang akan berkontribusi pada peningkatan citra Amerika Serikat, menciptakan suasana positif untuk menyelesaikan masalah kebijakan luar negeri yang kompleks.

Baca Juga: Rusia Dikenal Punya Pasukan Khusus Terbaik di Dunia, Inilah 5 Unit Pasukan Khusus Legendaris Rusia yang Membuatnya Dikenali Dunia