Intisari-online.com - Amerika dan China memang dikenal sebagai musuh bebuyutan sejak kedua negara ini menjadi yang terkuat saat ini.
Selain itu, pergantian pemimpin Amerika dipercaya akan mengubah situasi di China, karena tentu akan berbeda kebijakan.
Oleh sebab itu tak heran jika dalam pemilihan presiden Amerika, ternyata China dituduh turut ikut campur.
Melansir 24h.com.vn, pada Kamis (28/1/21), sebuah studi baru menemukan China memainkan peran utama dalam penyebaran informasi.
Hal ini berkaitan dengan pemilu di Amerika pada tahun 2020 lalu.
Di antara informasi itu, salah satunya adalah suara membara yang dibagikan oleh putra mantan Presiden Donald Trump, Erick Trump.
Klip itu menunjukkan seorang pria merekam dirinya dengan membakar surat suara Donald Trump di Laut Virginia.
Namun, diketahui surat suara itu bukanlah asli, tetapi video itu terlanjur di posting di Twitter dan menerima 1,2 juta penayangan.
Baca Juga: Penyelidikan Covid-19 oleh Tim WHO Dimulai, di Wuhan Mereka Akan Kunjungi Tempat-tempat Ini