Itu berarti akan melanggar Perjanjian Larangan Uji Coba Komprehensif (CTBT) yang disepakati pada tahun 1996.
Namun, baik Washington maupun Beijing tidak meratifikasinya, meskipun China telah bersumpah untuk mematuhinya.
Dampak Abadi
Efek uji coba nuklir China sebagian besar belum dipelajari karena kurangnya data resmi.
Namun, wilayah Xinjiang adalah rumah bagi sekitar dua puluh juta orang dari latar belakang etnis yang berbeda — dan masih belum jelas bagaimana radiasi telah memengaruhi penduduk.
Laporan menunjukkan bahwa debu radioaktif telah menyebar ke seluruh wilayah, dan ratusan ribu orang mungkin telah meninggal dari hampir empat lusin total uji coba nuklir yang dilakukan antara tahun 1964 dan 1969.
Seorang peneliti Jepang, yang mempelajari tingkat radiasi, telah menyarankan dosis radiasi puncak di Xinjiang melebihi yang diukur di atap reaktor nuklir Chernobyl setelah kehancuran 1986.
Baca Juga: Saat Waktunya Tepat: Senjata Nuklir Israel Bisa Menghancurkan Seluruh Timur Tengah