"Penting untuk memastikan bahwa kematian relawan tidak terkait dengan vaksin karena dia menerima plasebo. Oleh karena itu kami akan melaporkan kepada badan regulasi dan etika yang relevan dan mempertahankan jalannya studi fase tiga ini," kata universitas dalam sebuah pernyataan.
Kepala peneliti di Universitas Cayetano Heredia, German Malaga mengatakan kepada Reuters melalui telepon bahwa relawan yang meninggal telah menderita diabetes.
Malaga mengatakan, peneliti uji coba sejauh ini telah memberikan dua dosis vaksin atau plasebo kepada 12.000 relawan dan sekarang sedang mengikuti reaksi yang dirasakan mereka.
"Proses ini masih akan terus berkembang dan tidak akan mundur. Hal-hal ini bisa terjadi, Covid adalah penyakit yang menyebabkan kematian," katanya.
"Pesan kami kepada para relawan adalah untuk menjaga diri mereka sendiri karena kami tidak tahu apakah mereka menerima vaksin atau plasebo," tambahnya.
Universitas mengatakan dalam pernyataannya bahwa relawan telah menerima "semua perawatan yang diperlukan untuk mengobati penyakit ini dan komplikasinya" dan "berjuang untuk hidupnya" selama lebih dari seminggu.