Muak dengan Virus Corona, Penduduk Negara dengan Kriminalitas Rendah Ini Sampai Berbuat Anarkis, Lakukan Pelemparan Hingga Bakar Laboratorium Covid-19

Afif Khoirul M

Penulis

Ilustrasi - Covid-19

Intisari-online.com - Kasus Covid-19 memang telah menyebar ke seluruh dunia, sudah setahun lebih sejak kasus pertama ditemukan.

Namun, hingga kini wabah ini tak kunjung mereda, dan belum ada satupun negara yang berhasil mengatasi wabah ini.

China yang sempat berhasil mengatasinya, kini masih dilaporkan sedang mengalami lonjakan kasus baru.

Sementara itu, dikabarkan pula ada sebuah negara yang alami sedikit kekacauan akibat kondisi Covid-19 yang tak kunjung mereda.

Baca Juga: Afrika Selatan 'Terseret' Konflik Israel-Palestina dalam Skandal Visa Kejahatan Kembar Ini Pemicunya

Menurut Daily Star pada Senin (25/1/21),kerusuhan tersebut terjadi di Belanda negara yang disebut memiliki kriminalitas rendah.

Penduduk Belanda yang sudah muak dengan Covid-19 menolak lockdown, dengan melakukan tindakan anarkis.

Massa yang melakukan protes anti-lockdown membakar sebuah rumah sakit yang menjadi pusat pengujian Covid-19.

Mereka melakukan pelemparan, perusakan, bahkan sampai melakukan pembakaran pusat pengujian Covid-19 tersebut.

Baca Juga: ILO Prediksi Krisis Pasar Tenaga Kerja akan Dibarengi Ketidakpastian dan Ketimpangan dalam Pemulihan

Mereka membakar dengan melemparkan kembang api kerumah sakit tersebut, demikian menurut sebuah laporan.

Polisi pun dikerahkan, namun mereka juga dilempari batu saat mencoma merekadan amukan massa itu

Pusat pengujian, 50 mil timur laut Amsterdam, dilaporkan dibakar oleh para pemuda yang menyerbu fasilitas di dekat desa pelabuhan Urk.

Insiden itu terjadi pada hari pertama jam malam baru pukul 21.00 hingga 04.30, pertama kali diberlakukan di negara itu sejak Perang Dunia II.

Pihak berwenang mengatakan kebakaran itu adalah tamparan bagi otoritas kesehatan lokal yang mncoba melakukan yang terbaik untuk membantu orang.

Menteri Kesehatan Hugo de Jonge menggambarkan serangan itu melampaui semua batas dari apa yang dapat diterima.

Baca Juga: Ramah dan Murah Senyum, Perempuan Belanda Ini Jualan Mi Ayam di Yogya Seharga Rp 7.000 Semangkuk, Ini Alasan Tak Mau Pakai Cita Rasa Belanda

Meski demikian, ia juga mengatakan jam malam akan diberlakukan secara ketat mulai Senin 25 Januari untuk memastikan pengacau tidak mengulangi serangan itu.

Di tempat lain, kembang api dilemparkan ke rumah sakit MST, lapor Tubantia.ni.

Dalam sebuah video dari kota Enschede, rekaman menunjukkan massa mencoba masuk ke rumah sakit sebelum polisi tiba.

Kaca terlihat pecah saat sekitar 20 orang, dilaporkan staf rumah sakit, melarikan diri dan berteriak di luar.

Vandalisme itu terjadi setelah 200 orang mengambil bagian dalam protes anti-penguncian di Enschede.

Sekelompok besar orang terlihat berpatroli di jalan-jalan dengan mengenakan topeng, tetapi memegang tanda yang mengutuk jam malam nasional terhadap Covid-19.

Baca Juga: Indonesia Harus Menanggung Utang Pemerintah Hindia Belanda, 'Tumbal' untuk Pengakuan Kedaulatan 1949, Segini Besarnya!

Para pengunjuk rasa juga terlihat memegang nyala api merah yang menerangi langit malam saat orang-orang berjalan melalui pusat kota.

Belanda telah diisolasi sejak pertengahan Desember dan akan berlanjut hingga setidaknya 9 Februari.

Hingga 25 Januari, negara itu telah memiliki 948.933 kasus Covid, di mana 13.540 di antaranya mengakibatkan kematian.

Perlu diketahui, Belanda adalah negara dengan kriminalitas rendah di dunia, jumlah kejahatan yang menurun seiring dengan penjara yang semakin longgar.

Belanda sampai menyewakan penjara dan menutup beberapa penjara karena kekurangan narapidana.

Namun bukan berarti negara itu memiliki penduduk yang tidak melakukan kejahatan, biasanya kejahatan kecil akan mendapat hukuman ringan tanpa perlu mendekam di penjara.

BahkanAmsterdam juga disebut sebagai kota yang paling tidak aman di dunia, dengan beberapa kejahatan berat tercatat.

Artinya walaupun memiliki kriminalitas rendah, tetapi tidak dengan kejahatan berat masih tetap sama saja di Belanda.

Artikel Terkait