Find Us On Social Media :

Kisah Jam Raksasa nan Misterius di Candi Borobudur, Bukti Kejeniusan di Balik Mahakarya Wangsa Syailendra

By Ade S, Senin, 25 Januari 2021 | 19:29 WIB

Candi Borobudur

Bagaimana melihat Candi Borobudur sebagai sebuah jam raksasa?

Begini penjelasannya. Candi Borobudur memiliki 72 buah stupa berbentuk lonceng terbalik.

Stupa terbesar berada di lantai teratas. Arsitek Borobudur memakai stupa-stupa itu sebagai titik tanda jam.

Jarum jam-nya berupa bayangan sinar Matahari yang disebabkan stupa terbesar.

Ya, bayangan stupa terbesar selalu jatuh dengan tepat di stupa lantai bawah.

Tak hanya itu, Candi Borobudur juga merupakan petunjuk arah yang sangat tepat. Tanpa bantuan kompas dan GPS.

Seperti diketahui, Matahari memang terbit di arah timur. Namun, tidak selalu tepat di titik timur.

Matahari hanya terbit benar-benar di titik timur dalam dua kali setahun. Yaitu sekitar tanggal 20-21 Maret dan 22-23 September.

Nah, arsitek Borobudur rupanya sudah mengetahui titik timur yang benar. Oleh karena itu, Candi Borobudur juga dibangun menghadap titik utara dan selatan dengan sangat tepat.

Benar-benar sebuah wujud dari kejeniusan para pembuatnya bukan?

Baca Juga: Mengenal Balkondes, Kolaborasi Desa di Sekitar Borobudur dan BUMN untuk Mengembangkan Potensi Ekonomi