Menurut sumber yang dihubungi Reuters, UEA telah memegang dokumen selama lebih dari seminggu.
UEA dan AS sebelumnya berharap bisa menyelesaikan kesepakatan pada Desember tahun lalu.
Sayangnya, detail mengenai waktu pengiriman, biaya, dukungan teknologi, serta program pelatihan yang terkait dengan pembelian tersebtu memperpanjang proses negosiasi.
Sempat ditentang kelompok HAM
Penjualan puluhan unit armada udara ke UEA diumumkan pada musim gugur lalu dengan nilai mencapai US$ 23 miliar.
General Atomics, Lockheed Martin Corp, dan Raytheon Technologies Corp menjadi pihak yang turut menjadi bagian dari transaksi ini.
Untuk saat ini kedua pihak belum mengumumkan kapan proses pengiriman jet F-35 akan mulai dilakukan.
Namun berdasarkan proposal awal yang dikirim ke UEA, proses akan dimulai pada tahun 2027 mendatang.