Juru kampanye anti-korupsi berusia 44 tahun ini menyalahkan Putin sebagai orang yang memerintahkan upaya untuk meracuninya.
Namun, klaim itu berulang kali dibantah Kremlin.
Pada 2 Februari, pengadilan akan mulai mempertimbangkan, apakah hukuman percobaan tiga tahun dan enam bulan yang diterima Navalny pada 2014 karena tuduhan penipuan, harus diubah menjadi hukuman penjara.
Lawan Kremlin ini pada Senin (18/1/2021) meminta para pendukungnya untuk turun ke jalan, sebagai tanggapan atas penangkapannya.
Sekutunya merencanakan unjuk rasa di Moskow dan di kota-kota di seluruh negeri pada Sabtu (23/1/2021).
Investigasi baru, yang berakhir pada seruan agar Rusia bangkit melawan pihak berwenang, menggemakan video YouTube 2017.
Saat itu, Navalny menuduh Perdana Menteri Dmitry Medvedev mengendalikan kerajaan properti mewah.
Investigasi itu memicu protes oposisi skala besar.
Baca Juga: 13 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi agar Bisa Bernapas Lega