Termasuk juga kompleks gelanggang es bawah tanah dan bahkan kebun anggur di halaman.
Navalny mengklaim bahwa tanah itu juga termasuk gereja dan strip club yang dilengkapi tiang penari.
“Ada pagar yang tidak bisa ditembus, pelabuhannya sendiri, keamanannya sendiri, gereja, sistem perizinannya sendiri, zona larangan terbang dan bahkan pos pemeriksaan perbatasannya sendiri,” kata Navalny.
Penyelidikan mengklaim bahwa Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) memiliki sekitar 7.000 hektar tanah di sekitar properti.
Sekutu dekat Putin, termasuk Igor Sechin, pimpinan perusahaan minyak raksasa Rusia Rosneft, dan miliarder taipan Gennady Timchenko dituding sebagai pihak yang membiayai kompleks ini.
"Ini adalah negara bagian yang terpisah di dalam Rusia. Dan di negara bagian ini ada satu “pimpinan” yang tak tergantikan. Putin," kata Navalny.
Investigasi itu diterbitkan sehari setelah Navalny dijatuhi hukuman 30 hari penjara.
Aparat keamanan menahannya setelah kembali dari Jerman untuk pertama kalinya sejak dia diracuni dengan agen saraf Novichok pada Agustus.