Find Us On Social Media :

Pengakuan Mesir Diikuti Negara-negara Arab, Ini Organisasi di Mesir yang Mempelopori Penggalangan Dukungan terhadap Kemerdekaan Indonesia

By Khaerunisa, Senin, 18 Januari 2021 | 14:15 WIB

Hasan Al Banna, pendiri Ikhwanul Muslimin, organisasi di Mesir yang Mempelopori Penggalangan Dukungan terhadap Kemerdekaan Indonesia

Baca Juga: Di Hari-hari Terakhir Kekuasaannya, Trump Masih Sempat Boikot Perusahaan Iran, China dan Uni Emirat Arab, Ini Sebabnya

Organisasi ini mendapat beberapa tindakan keras dari pemerintah, yang dimulai pada tahun 1948, dengan tuduhan merencanakan pembunuhan dan plot.

Pada Desember 1948, anggota Ikhwanul Muslimin terlibat pembunuhanPerdana Menteri Mahmud Fahmi al-Nuqrashi yang memerintahkan pembubaran organisasi tersebut. Sementara pada Februari 1949, Polisi rahasia membunuh Banna.

Antara tahun 1954 sampai 1970, ribuan anggota Ikhwanul Muslimin ditangkap dan ditahan di penjara bawah tanan selama pemeritahan Presiden Gamal Abdel Nasser.

Pada 1971, Anwar Sadat, penerus Nasser, memberi amnesti pada para anggota Ikhwanul Muslimin tetapi secara resmi melarang organisasi tersebut.

Baca Juga: Kawal Bomber B-52 AS Terbang di Langit Israel, Beginilah Ngerinya Kemampuan Jet Tempur F-16, Punya Senjata yang Sangat Mematikan!

Sejak saat itu Ikhwanul Muslimin mendeklarasikan diri gerakan mereka meninggalkan kekerasan serta beralih ke aktivitas sosial dan akar rumput.

Pada 1984, penerus Sadat, Hosni Mubarak, mengakui Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi keagamaan tetapi menolak eksistensinya sebagai kekuatan politik.

Kebijakan tersebut menjadi jalan bagi Ikhwanul Muslimin membangun kekuatan memunculkan calon independen.

Pada 2005, kandidat Ikhwanul Muslimin yang maju sebagai calon independen memperoleh seperlima kursi parlemen.