'Kami tidak sedang melakukan kejahatan'
Televisi nasional Iran menyiarkan rekam jejak rudal ditembakkan ke dua pangkalan militer AS di Irak tahun lalu merespon pembunuhan Soleimani Jumat malam untuk pertama kalinya.
Dalam rekaman tersebut, Amir Ali Hajizadeh, kepala divisi dirgantara IRGC berada di ruang operasi di mana ia menyuarakan perintah tembakkan misil yang sebabkan kerusakan ke pangkalan militer AS tanpa cedera.
"Kami menembakkan rudal satu persatu sehingga orang bisa pergi. Kami tidak sedang lakukan kejahatan' ujarnya, sembari menyebut Trump sebagai kriminal.
Wawancara terbaru dengan Hajizadeh juga disiarkan, yang mana ia menyebutkan 13 rudal ditembakkan ke pangkalan udara dan AS sedang siaga tinggi tapi tidak tahu ke mana Iran akan menembakkannya.
Ia juga mengatakan perdana menteri Irak waktu itu Adel Abdul Mahdi diinfokan "mendadak" jika target AS akan ditembak oleh rudal Iran, tanpa diketahui lokasinya, hanya setengah jam sebelum serangan.
Hajizadeh mengklaim jika rudal Iran membunuh sejumlah pasukan AS tanpa diketahui berapa jumlahnya.
Ia mengatakan AS sendiri yang "membawa kematian dari puing-puing, tapi sempat membubarkan Irak dari lokasi tersebut".
"Kami telah siapkan 400 rudal untuk momen pertama itu," ia berkata mengenai antisipasi serangan balasan AS, sembari tambahkan Iran dapat menyebabkan "kerusakan tidak bisa diperbaiki" untuk semua pangkalan AS di wilayah itu, dengan bisa menembakkan 500 rudal bersamaan.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini