Find Us On Social Media :

Disebut Efektif Tumpas Kejahatan: Diletakkan Uang Rp 10 Ribu di Atasnya, Para Preman Era Orde Baru yang Terkena Petrus Pun Diperlakukan Seperti Ini

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 14 Januari 2021 | 13:36 WIB

Pak Harto ketika dilantik jai Presiden RI

"Ya, harus dengan kekerasan. Tetapi kekerasan itu itu bukan lantas dengan tembakan, begitu saja.

Bukan! Tetapi yang melawan, ya, mau tidak mau harus ditembak," ujarnya dalam buku yang terbit pada 1989 itu.

Pada 2012, Komnas HAM pernah mengumpulkan fakta-fakta tentang petrus.

Wakil Ketua Komnas HAM saat itu, Yosep Adi Prasetyo, menyatakan korban penembakan misterius atau akrab dikenal petrus terjadi pada kurun 1982-1985.

Baca Juga: Vaksinasi Indonesia Sudah Dimulai, Hasil Penelitian di Brazil Malah Tunjukkan Efektivitas Vaksin Sinovac Sebesar 50,4%, Apa Artinya?

Para korban ada di semua daerah dan umumnya memiliki tato.

Uniknya, cara mereka tewas, dalam kondisi yang hampir sama.

"Tangan mereka diikat ke belakang. Tali sepatu sebagai ciri, dipakai untuk mengunci kedua jempol mereka.

Penggunaan tali sepatu untuk mengikat dua ibu jari korban petrus pernah terjadi kala Vietkong melawan Amerika Serikat dalam perang Vietnam.

Menurut Yosep yang juga Ketua Tim Penyelidikan Proyustisia Komnas HAM 2011, setelah dibunuh, korban petrus diletakkan depan umum dan di atas badannya diletakkan uang Rp 10 ribu.

Mereka dibuang ke tempat sepi, dibuang ke jurang dan ada juga yang dibuang ke Luweng Grubuk, Wonosari, Yogyakarta.

Baca Juga: China Mulai Merumuskan Filsafat Sosialis Modern Baru untuk Capai Tujuan Baru yang Lebih Tinggi, Apa yang Akann Dilakukan di 2021-2025?

Penyelidikan Komnas HAM, estimasi korban petrus mencapai 2 ribu orang.

Temuan David Bourchier, dalam karyanya yang berjudul Crime, Law, and State Authority in Indonesia pada 1990, yang diterjemahkan oleh Arief Budiman, mencapai angka 10 ribu.

Pelaku petrus dilakukan bukan orang sembarangan. Mereka sangat terlatih.

Wajar jika eksekutor sangat terlatih, mengingat dari korban petrus ditemukan sejumlah timah panas, dan saat itu senjata api dipegang oleh aparat keamanan.

Selain senpi, ada senjata khusus yang mereka siapkan untuk membunuh para preman yang menjadi daftar korban.

"Selain senpi, mereka menggunakan tambang dengan kayu untuk menghabisi korbannya.

Alat ini telah dipersiapkan sebelum eksekusi karena nampak dari takik pada kayu pegangan.

Jenis ikatan 'clove hitch' menunjukkan pembuatnya orang terlatih dan mengerti tali temali," terangnya.

Baca Juga: Disebut Tukang Bikin Onar di Negara Sendiri, Ternyata Donald Trump Juga Merencanakan Untuk Menyerang China Jika Peristiwa Ini Terjadi

Di dunia internasional, terutama di Dunia Barat, Soeharto sering dirujuk dengan sebutan populer "The Smiling General."

Hal itu karena raut mukanya yang senantiasa tersenyum dan menunjukkan keramahan.

Meski begitu, dengan berbagai kontroversi yang terjadi dia sering juga disebut sebagai otoriter bagi yang berseberangan dengannya.

(*)