Baca Juga: Selama 44 Hari Disekap, Junko Furuta Tak Dibiarkan Sedetikpun Tanpa Siksaan Kejam dari Antek Yakuza
Melansir Business Insider, Minggu (10/1/2021), orang dalam militer mengkonfirmasi bahwa prototipe J-20 baru ditenagai oleh dua mesin WS-10C.
Tetapi dia mengatakan bahwa mesin yang dimodifikasi tersebut tetap menjadi pilihan sementara untuk J-20.
"Penggunaan WS-10C untuk menggantikan mesin Rusia disebabkan oleh kegagalan WS-15 untuk lolos evaluasi akhir pada 2019," kata orang dalam itu.
"Angkatan udara tidak senang dengan hasil akhir, menuntut teknisi mesin memodifikasinya sampai memenuhi semua standar, misalnya menyesuaikan mesin F119 yang digunakan oleh F-22 Raptor Amerika."
Kepala desainer pemain kuat di produksi jet tempur China CADI (Chengdu Aircraft Design Institute), Yang Wei, mengatakan J-20 adalah penantang yang lebih baik untuk melawan jet tempur AS.
Menurutnya, pesawat ini terinspirasi oleh teori-teori Amerika tentang pertempuran udara dan pengembangan jet.
Sang perancang juga mengatakan bahwa militer AS telah mampu mengembangkan jet tempur berbasis kapal induk dan memasukkannya ke dalam produksi massal dalam waktu kurang dari enam tahun.
“Jika kepemimpinan China memutuskan untuk menggunakan FC-31 sebagai platform untuk jet tempur berbasis-kapal induk, setidaknya akan butuh 10 tahun sebelum siap untuk penempatan penuh."
"Pada saat itu Amerika akan terlalu jauh untuk dikejar," kata seorang sumber kepada South China Morning Post.