Ada sekitar 370 Waruga di Rap-Rap (15), Airmadidi Bawah (211) dan Sawangan, Sulawesi Utara (144).
Objek wisata ini tercatat sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1995 di taman purbakala waruga di Sawangan, sekitar 40 Km dari kota Manado.
Di pintu masuk situs terdapat relief dinding yang menceritakan tentang cara membuat Waruga dan cara penggunaannya.
Belanda melarang penggunaan waruga pada abad ke-19 dan Minahasa mulai membuat peti mati untuk menguburkan orang mati karena takut akan wabah penyakit (tifus dan kolera).
Ketakutan ini sebenernya terasa wajar. Sebab kolera pernah mewabah dan menimbulkan banyak korban jiwa.
Wabah Kolera pada tahun 1820 berasal dari India kemudian menyebar ke kampir ke seluruh negara Asia termasuk Indonesia.